![]() |
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan Covid-19 dan rencana perpanjang PSBB, di ruang kerja Gubernur, Senin, (4/5). |
Padang-Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berencana memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah berlangsung dari 22 April dan akan berakhir pada 5 Mei ini. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, seluruh Bupati dan Walikota di Provinsi Sumatera Barat semuanya berkeinginan untuk Pembatasan PSBB diperpanjang.
“Pemprov hanya tinggal menyetujui untuk menentukan tanggalnya, apakah sampai tanggal 22 atau hingga 29 Mei. Selasa (5/5) akan disepakati melalui Vidcon dengan para Bupati dan Walikota se Sumatera Barat,” katanya saat rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sumatera Barat terkait dengan Covid-19 dan rencana perpanjang PSBB, di ruang kerja Gubernur, Senin, (4/5).
Irwan mengatakan pengaruh terhadap Ekonomi PSBB ini diperpanjang, dari segi pasar tetap buka karena ketersediaan kebutuhan harian masyarakat tetap diutamakan, namun langkah antisipasi harus jaga jarak, dan wajib masker supaya tidak terjadi penularan.
“Pada intinya ekonomi tetap jalan dalam perdagangan di pasar, industripun tidak dilarang, selama mereka mengikuti peraturan,” katanya.
Sesuai dengan Permenkes 9 tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19 adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar sebagaimana juga dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Perbedaan PSBB kedua ini, dalam tanda kutip dimana Pemerintah Provinsi Sumbar memberika peluang kapada kota/kabupaten, untuk melakukan suatu kelonggaran, terhadap daerah-daerah di kawasan atau nagari yang dipastikan aman atau tidak ada yang positif,” katanya.
Sementara terkait dengan Covid-19 di Sumatera Barat, Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan ada beberapa hal menjadi perkembangan cukup menarik, dalam peningkatan dan ada juga yang menurun. Diantara 19 kabupaten/kota, ada 5 kota/kabupaten tetap masih belum ada warganya yang dinyatakan positif terinfeksi virus Korona (Covid-19). Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Limapuluh kota, Kabupaten Sijunjung, Kota Solok dan Kota Sawahlunto
“Dari lima kota kabupaten tersebut, ada hasil tes ulang dengan metode polemik hasilnya negatif, diantaranya yang paling aman adalah Solok Selatan, apakah Solsel mau lepas dari PSBB atau tidak, besok (Selasa) akan diputuskan lewat rapat Vidcon dengan kabupaten/kota,” katanya.
Ia menyampaikan, testing ini dilakukan, melalui metode polemik dari Laboratorium Kedokteran Unand dan direkomendasikan dengan random 100 spesimen, bahwa Solok Selatan sebetulnya sudah daerah amam, dari ODP, OTG termasuk pendatang sudah ditesting juga dengan pendekatan metode pol ini.
Ia juga menyampaikan, terkait Covid-19 di Sumbar warga yang positif sebelumnya beberapa daerah sudah mulai berkurang. Di Pesisir Selatan dari 16 positif, seminggu diswab hasil tidak ada yang positif, berarti kalau ini terjadi terus maka tinggal penyembuhan dari 16 tersebut, ini merupakan hasil trackingnya mulai bagus.
“Pasaman juga sudah mulai membaik, termasuk juga Kota Bukittinggi kemarin sempat urutan kedua tertinggi covid-19 yang positif, sejak diberlakukan PSBB sekarang mereka yang sebelumnya positif setelah dilakukan penangan terbaik di rumah sakit dan mengikuti protap Covid-19 akhirnya jadi negative,” katanya.