Positif Covid-19 di Sumbar Melonjak, Sekarang Fase Puncak - Sumbar19.com | Mewartakan Dari Penjuru 19 Daerah
arrow_upward

Positif Covid-19 di Sumbar Melonjak, Sekarang Fase Puncak

Selasa, 01 September 2020, 21.53 WIB
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Kepala Laboratorim Kedokteran Unand dr Andani Eka Putra saat kegiatan webinar dengan dinas kesehatan dan kepala RSUD se Sumbar, di kantor gubernur, Selasa (1/9) (ist)



PSBB Tidak Mungkin Dilanjutkan, Gubernur Tegaskan Disiplin Protokol Kesehatan  


Padang--Penambahan positif Covid-19 di Provinsi Sumbar beberapa hari terakhir mengalami lonjakan. Bahkan tambahan yang terjadi mencapai angka 90 orang per hari. Seperti pada Selasa (1/9) bertambah 83 orang yang positif, sehingga totalnya telah 2.293 orang warga Sumbar yang terkonfirmasi positif hingga saat ini.

Terkait lonjakan tambahan kasus positif Covid-19 yang terjadi di Sumbar membuat tanggapan berbagai kalangan, diantaranya untuk kembali dilaksanakannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Tentang adanya keinginan pelaksanaan kembali PSBB, kita tidak memungkin dapat izin lagi sebab kebijakan pusat saat ini lebih tertuju pada pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini mesti kita hadapi dengan satu kata kunci pentingnya disiplin protokol kesehatan," kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada acara webinar bersama Dinas Kesehatan dan RSUD se Sumatera Barat, di kantor gubernur, Selasa (1/9).

Gubernur mengatakan, dari banyak data dan informasi yang ada, rata-rata yang terkena positif disebabkan mereka tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Bahkan ada yang mengatakan tidak percaya covid-19 dan setelah mereka terkena baru sadar.

Irwan Prayitno mengingatkan dengan tegas untuk protokol kesehatan dapat terus dipatuhi. Sebab ini yang akan membuat kita tidak terpapar Covid. Tidak hanya Gubernur tapi seluruh masyarakat diharapkan untuk terus melaksanakan protokol kesehatan, sehingga tetap produktif dan bisa bekerja dengan aman.

"Hingga saat ini saya tetap aktif dan bertemu banyak orang setiap hari, Insya Allah dengan disiplin protokol covid sampai hari ini dengan lebih 16 kali lakukan swab hasil negatif. Ini dapat menjadi referensi jika dengan pelaksanaan disiplin protokol kesehatan yang benar, kita bisa selamat dari penyebaran Covid-19," ujar Irwan Prayitno. 

Irwan Prayitno mengatakan, pihaknya juga telah menyampaikan kepada Bupati Agam terhadap penambahan masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah tersebut, penyebabnya diantaranya karena ada pesta perkawinan yang kurang menerapkan protokol kesehatan.

"Bupati Agam telah menerbitan surat edaran pelarangan melakukan pesta pernikahan, untuk akad nikah hanya dibolehkan maksimal kehadiran 20 orang di Kabupaten tersebut. Ini sebuah tindak prefentif yang baik agar masyarakat tegas mengikuti disiplin protokol kesehatan dengan baik dan benar," katanya.

Gubernur  mengatakan pemerintah Provinsi Sumbar akan selalu berupaya menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para medis dan kebutuhan labor Fakultas Kedokteran Unand agar tidak ada kekurangan seperti pada awal-awal penanganan.

Tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19, setiap hari berjibaku dalam penanganan Covid-19, tentu beresiko tinggi untuk tertular. Keberadaan APD sangat penting untuk melindungi tenaga medis agar tidak terpapar virus Corona. 

"Kita harapkan tenaga medis juga patuh pada protokol kesehatan seperti yang sudah diatur dalam peraturan Kemenkes, seperti pemakaian APD," katanya.

Gubernur berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus patuh pada protokol kesehatan. Sebab Covid-19 masih mengancam, tapi kalau kita disiplin pada protokol kesehatan, diterapkan di semua tempat seperti perkantoran, tempat keramaian, rumah sakit  dan tempat keramaian lainnya.

Irwan Prayitno juga mengatakan dalam rangka melakukan penegakan penerapan disiplin protokol kesehatan sebagai kebiasan untuk antisipasi penyebaran covid. Saat ini tengah disiapkan peraturan daerah (Perda) yang mengatur tentang penerapan protokol kesehatan, serta memberikan sanksi berupa denda dan kurungan bagi masyarakat yang tidak memakai masker.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini pemerintah provinsi bersama DPRD Sumbar dapat menuntaskan pembuatan Perda ini. Dimana dengan perda kita dapat dengan tegas penerapan disiplin protokol kesehatan, bisa didenda dan kurungan bagi yang melanggar. Dengan aturan ini diharapkan penerapan disiplin kesehatan dapat berjalan baik," ungkapnya.  

Kepala Laboratorium Kedokteran Unand dr Andani Eka Putra mengatakan bahwa saat kini tenaga kesehatan sudah kewalahan dengan banyaknya sample yang masuk setiap hari. Sample yang masuk ada sekitar 4.000 spesimen per hari, sementara kapasitas laboratium  hanya bisa menampung 3.000 spesimen per hari. Pihaknya memerlukan tambahan tenaga kesehatan dan peralatan labor yang memadai untuk pengujian sample tersebut.

"Kita sudah mengirim surat ke kementeriam kesehatan dan BNPB untuk menambah peralatan dan perlengkapan untuk meningkat produktif labor FK Unand agar mampu melayani 4000 -5000 sampel per hari,” katanya.

dr. Andani menambahkan sekarang adalah fase puncak penyebaran covid di Sumbar, untuk itu diperlukan testing dan tracing, dan juga pembatasan-pembatasan kegiatan yang melibatkan banyak orang.

"Yang harus kita lakukan sekarang adalah mengedukasi masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan agar penyebaran Covid-19 bisa kita putus segera. Untuk orang yang terkonfirmasi positif dilakukan testing, tracking, treatment dan isolasi. Sementara  untuk orang tidak terkonfirmasi adalah dengan menerapkan  pola hidup baru disiplin protokol kesehatan, terutama pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak,” katanya. (bs)