Gubernur Sumbar Tinjau Perkembangan Ternak Sapi UPTD Air Runding - Sumbar19.com | Mewartakan Dari Penjuru 19 Daerah
arrow_upward

Gubernur Sumbar Tinjau Perkembangan Ternak Sapi UPTD Air Runding

Rabu, 17 Juni 2020, 23.47 WIB
Prayitno pada saat melakukan peninjauan perkembangan peternakan sapi lokal di UPTD Air Runding, Pasaman Barat

Pasaman Barat - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada saat melakukan peninjauan perkembangan peternakan sapi lokal Bali - Pesisir (Basir) di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Air Runding. Ia menyebutkan  perkembangan cukup baik, terlihat banyak anaknya yang terus berkembang, memang ada yang mati seekor anak sapi beberapa hari lalu, tapi itukan hal biasa karena kondisi cuaca.

“Saat ini jumlah sapi yang terdata 374 ekor. Awalnya memang jumlah bantuan pemerintah pusat tahun 2015 sebanyak 400 ekor sapi Bali, namun karena ada wabah jembrana banyak yang mati akan tetapi kemudian ada ide gagasan dinas Peternakan Sumbar agar tahan virus jembarana dikawinkan dengan sapi pesisir lokal Sumbar,” katanya saat peninjauan UPTD Ruminansia Aia Runding Pasaman Barat, Selasa (16/6).

Disampaikannya, saat ini jumlah sapi sulit berjumlah lebih banyak karena lahan pakan yang terkelola baru 20 ha. Makanya jika sudah mendekati angka 400 sapi-sapi afkir dijual untuk dijadikan pendapatan asli daerah (PAD). Anak-anak sapi yang lahir banyak ini belum dihitung dalam data karena masih melihat pertumbuhanya dahulu.

“Hasil penelitian Unand, Sumbar meliliki potensi lahan untuk mengembangkan ternak sapi 800.000 ekor. Sementara kebutuhan konsumsi daging Sumbar ada 100 ekor perhari. Karena itu Pemprov Sumbar telah memprogram satu petani satu sapi, memberikan prioritas kepada para petani untuk memiliki ternak terutama ternak sapi,” katanya.

Ia menyampaikan, petani dengan pendapatan atau penghasilan ekonominya yang masih dibawah UMR dan dibawah rata-rata sehingga perlu ditingkatkan pendapatan melalui program ini, program Triaga (perbankan, peternak dan pengusaha) dan ada banyak program lainnya.

Gubernur juga mengatakan, petani diberikan kegiatan tambahan yaitu memilihara sapi, yang dibantu dari program pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah seperti Kabupaten ataupun Kota juga  investor.

"Selain itu, ia juga punya program yang dinamakan dengan i-ternak yaitu aplikasi yang mempertemukan pemegang uang, investor untuk dipertemukan dengan petani atau kelompok petani yang punya potensi untuk beternak. Program ini dari pihak swasta yang didukung oleh pemerintah agar para petani dapat meningkatkan pendapatannya dan juga kesejahteraannya," katanya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Yulianto, Forkopimda Pasaman, Kadis Kominfo, Plh Kadis Peternakan drh. M.Kamil, MM. Plt. Kabiro Humas Setdaprov Sumbar, Beberapa OPD dilingkungan Pemkab Pasaman dan beberapa pejabat dilingkungan Dinas Peternakan Sumbar.

Plh.Kadis Peternakan M Kamil menjelaskan lahan UPTD Ternak Ruminansia merupakan bekas Stasiun Pembibitan Ternak milik Area Development Project (ADP) yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Jerman Barat pada tahun 1982 silam.

"Kerjasama ini berlangsung selama lima tahun (1982-1988) dan berjalan sukses, sapi yang dimiliki saat itu lebih kurang sebanyak 500 ekor dengan areal seluas 2.000 Ha," katanya.