Gubernur Sumbar Mahyeldi saat melihat sapi yang sudah siap melakukan pengemasan benih sapi di UPTD BPTSD Tuah Sakato, Payakumbuh, Kamis (4/3/2021) |
Peluang PAD dari Proyek Sapi Unggul Dinas Peternakan Sumbar
Payakumbuh -- Proyek sapi unggul terus dikembangkan UPTD Balai Pengembangan Teknologi dan Sumber Daya (BPTSD) Tuah Sakato, sebagai Balai Induk Benih (BIB) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar. Kalkulasi bibit yang sudah dihasilkan diperkirakan mencapai 400 juta pertahun.
"Kita sudah memiliki performa untuk menghasilkan sperma terbaik. Bahkan kita berencana sperma yang dihasilkan melalui industri tersebut dibagikan kepada peternak sapi di seluruh sentra sapi di Indonesia," kata Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharullah saat meninjau UPTD BPTSD Tuah Sakato di Payakumbuh, Kamis (4/3/2021).
Dalam kunjungan Gubernur didampingi oleh Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Benni Warlis, disamping itu juga ikut oleh Kadis Pertenakan dan Kesehatan Hewan Drh. Erinaldi , MM, Kadis Perikanan dan Kelautan, Kadis Pertanian, Kadis Pendidikan, Kadis Perdagangan, Kepala Biro Kerjasama dan Rantau, Kadis Pariwisata Sumbar.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Sumbar Erinaldi saat mendampingi Gubernur Mahyeldi Ansharullah meninjau UPTD BPTSD Tuah Sakato di Payakumbuh, Kamis (4/3/2021). |
"Pemerintah Sumbar dapat mengasilkan PAD pada proyek pembibitan sapi unggul ini," katanya.
Gubernur Mahyeldi bersama rombongan dalam kesempatan ini diajak berkeliling melihat aktivitas meninjau sejumlah fasilitas peternakan serta teknologi yang digunakan untuk menghasilkan industri bibit sapi unggulan di BIB Tuah Sakato yang luasnya 7 hektar.
"Yang kita lihat disini adalah proses bagaimana cara menghasilkan bibit sapi dengan kualitas baik," kata Mahyeldi.
Selain berkeliling, Gubernur Mahyeldi beserta rombongan juga diajak melihat 39 ekor penjantan dari berbagai jenis, melihat proses pengambilan sperma sapi, hingga pemgemasan benih sapi di dalam straw.
"Kita bangga UPTD BPTSD Tuah Sakato ini bisa menghasilkan 57.500 straw (dosis) yang telah mengirimkan ke berbagai provinsi wilayah Indonesia," ucap Mahyeldi yang melihat langsung sapi dengan bobot hampir satu ton yang sudah siap melakukan pengemasan benih sapi. (bs)