Wali Kota Padang Hendri Septa saat menyampaika arahan kepada Camat dan Lurah yang hadir pada rapat eveluasi penanganan sampah, di Balai Kota Padang, Selasa (22/8) |
Padang,--Penanganan persoalan sampah di Kota Padang butuh perhatian serius. Bukan haya pemerintah, tapi kesadaran masyarakat harus ditingkatkan. Hal ini disampaikan Wako Hendri Septa saat memimpin rapat evaluasi “Penanganan Sampah” yang dilaksanakan di Gedung Bagindo Aziz Chan, Kantor Balai Kota Padang, Selasa (22/8).
Wako Hendri Septa pada rapat yang diikuti 11 Camat dan 104
Lurah di lingkungan Pemko Padang itu, meminta seluruh lurah di Kota Padang agar
konsisten menertibkan tempat pembuangan sampah (TPS) liar di wilayahnya
masing-masing.
"Bapak ibu Camat dan Lurah saya harap melakukan
beberapa hal dalam rangka mengatasi persoalan sampah ke depan, selalu
mengontrol wilayah kerjanya dari persoalan sampah yang ada," sebutnya.
Saat memimpin rapat yang didampingi Asisten Pemerintahan dan
Kesra Edi Hasymi dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mairizon, Wako Hendri
Septa menekankan, keberadaan tempat penampungan sementara (TPS) liar atau
sampah yang dibuang masyarakat di trotoar, jalur hijau dan fasilitas umum.
Berdasarkan data DLH Kota Padang saat ini terdapat 608 titik di Kota Padang.
"Untuk itu kepada bapak Ibu Camat dan Lurah
menertibkannya. Saya akan evaluasi dalam sebulan ke depan TPS liar itu
berkurang atau gimana," ujarnya.
Ia menyebutkan pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya
mampu memunculkan tempat pembuangan sampah liar. Evaluasi dan introspeksi kerja
lurah dan camat harus dilakukan lebih optimal lagi.
"Perlu arahan perilaku kepada masyarakat terhadap
sampah yang mereka hasilkan, agar sampah dapat dikelola dengan baik oleh
masyarakat, mengingat keadaan sampah di kota Padang yang kurang tertib,"
ungkapnya.
Wako Hendri menyebutkan jumlah sampah Kota Padang yang masuk
ke tempat pembuangan akhir (TPA) Air Dingin per harinya mencapai sebanyak
500-550 ton per hari.
"Kondisi ini sangat memerlukan penanganan secara
serius, apalagi berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, diperkirakan TPA
Aie Dingin akan penuh di tahun 2026 mendatang," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang
(DLH) Mairizon mengatakan hingga saat ini terdapat 670 titik TPS liar di Kota
Padang.
"TPS yang sudah ditertibkan sebanyak 62, jadi yang
belum ditertibkan sebanyak 608. Ini harus menjadi perhatian masing-masing lurah
di kecamatan. Lembaga pengelola sampah (LPS) yang ada di setiap kecamatan dan
kelurahan harus berkembang lebih baik lagi," tuturnya.
Selain pengawasan terhadap TPS liar, ia juga mengharapkan
partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga. Berdasarkan data
DLH Kota Padang, Kecamatan Padang Timur dan Lubuk Begalung termasuk aktif dalam
koordinasi penanganan sampah.
Sementara itu jumlah LPS saat ini sebanyak 185, sedangkan
becak motor (becak motor) sejumlah 280 betor. DLH Kota Padang sebutnya, terus
memberlakukan sanksi terhadap pelaku OTT (Operasi Tangkap Tangan). Sanksi
tersebut berupa tindak pidana ringan (tipiring) dengan kurungan 3 bulan penjara
atau denda bagi masyarakat yang buang sampah sembarangan.
"Kita berharap dengan kegiatan ini, lurah dan camat
harus tetap tingkatkan pengawasan dan penjagaan terhadap TPS liar. Ini evaluasi
kita bersama, agar terus dikoordinasikan," tutup Mairizon. (bs)