Kabut asap di Kota Padang terlihat semakin pekat dalam beberapa hari terakhir |
Padang,--. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Padang sempat berada diangka 105, Kamis (19/10) pagi. Menyikapi kondisi udara yang telah masuk level kurang sehat (kuning) tersebut, warga Padang diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengenakan masker.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Edi Hasymi, mengimbau masyarakat untuk tidak lagi melakukan pembakaran. Sebab hal itu dapat memperparah kondisi udara di Kota Padang yang kini terpapar kabut asap.
“Dalam beberapa hari ini, kita dapat melihat dan merasakan cuaca di Kota Padang tidak aman-aman saja. Meski kemarin masih pada kondisi sedang, namun pada hari ini meningkat menjadi tidak sehat,” jelas Edi Hasymi di Balaikota, Aie Pacah, Kamis (19/10).
Terkait hal itu, jelasnya, tentunya akan memiliki dampak pada kehidupan sehari-hari. Namun, untuk tidak memperparah kondisi, pihaknya mengimbau kepada masyarakat Kota Padang untuk tidak melakukan pembakaran apa pun.
“Untuk tidak memperparah kondisi (udara) saat ini, kita mengimbau dan meminta kepada warga Kota Padang untuk tidak lagi melakukan pembakaran apa pun. Seperti bakar sampah yang telah disapu di rumah-rumah, kemudian juga ada yang membakar jerami, membakar ban dan sebagainya,” harapnya.
Hal tersebut diyakini pihaknya dapat meminimalisir pencemaran udara yang berasal dari daerah tetangga. Dinas Lingkungan Hidup juga akan melakukan pemantauan terhadap masyarakat yang melakukan pelanggaran.
“Tentu, kami dari Dinas Lingkungan Hidup akan melakukan pemantauan terhadap kelompok-kelompok, orang-orang yang masih melakukan pelanggaran,” terangnya.
Dilakukannya pemantauan juga bersamaan dengan sisi hukum perlinkungan hidup. Hematnya, bagi yang melanggar hukum perlingkungan hidup, bisa diproses sesuai dengan hukumnya terhadap mereka yang masih melanggar atau melakukan pembakaran.
Sementara itu, pada Kamis (19/10) sore, ISPU Kota Padang berada diangka 92, kondisi udara kembali ke level sedang (biru), setelah sebelumnya berada di level kurang sehat (kuning). Meskipun begitu kabut asap di Kota Padang terlihat masih tebal.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Padang menerbitkan edaran agar warga tidak terpapar kabut asap kiriman daerah tetangga. "Karena semakin tebalnya kabut asap, warga diimbau untuk wajib mengenakan masker," kata Wali Kota Padang, Hendri Septa, Rabu (18/10).
Pada Rabu siang, kondisi langit Kota Padang semakin ditutupi kabut asap. Jarak pandang semakin pendek. "Gunakan minimal masker bedah, atau sebaiknya masker N95/KN95 atau KF94 untuk mengantisipasi terjadinya ISPA," sebut Wako.
Hendri Septa juga mengimbau kepada kelompok rentan untuk menunda untuk keluar rumah. Seperti bayi, anak-anak, lansia, maupun mereka yang rentan terhadap penyakit hidung dan tenggorokan.
"Segera lakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan jika terjadi gangguan pernafasan atau iritasi mata," ajak Hendri Septa. (bs)