Peningkatan aktifitas Gunung Marapi terjadi. PVMBG tetapkan status Gunung Marapi naik dari level waspada ke ke level siaga |
Padang,--Pemerintah Provinsi Sumatera Barat segera agendakan rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Hal ini menyikapi kenaikan status Gunung Marapi naik dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) yang ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mulai Rabu (6/11) sore.
Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat Ilham Wahab mengatakan terkait kenaikan status Gunung Marapi tersebut, Pemprov Sumbar akan segera melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait. Langkah cepat akan dilakukan sebagai antisipasi peningkatan status Gunung Marapi sesuai dengan rekomendasi penanganan gunung api yang telah berada di level III (siaga).
“Kita telah berkoordinasi dengan pimpinan, besok (Kamis) atau paling lambat Jumat akan dilaksanakan rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait menyikapi tindaklanjut kenaikan status Gunung Marapi yang sebelumnnya di level II menjadi level III,” sebutnya, Rabu (6/11) malam.
Untuk penanganan yang akan dilakukan pasca kenaikan status Gunung Marapi kembali ke status level III atau berstatus Siaga ini, Ilham Wahab mengatakan penanganan kemungkinan akan berbeda dengan kondisi saat banjir bandang lahar dingin Marapi yang terjadi pada Mei lalu.
“Kemungkinannnya berbeda penanganannya, meskipun sumber bencana alamnya dari tempat yang sama. Sebelumnya banjir bandang lahar dingin erupsi Gunung Marapi kemarin itu terjadi curah hujan yang tinggi, kemudian ada beberapa material di sekitar aliran sungai yang runtuh, sehingga menyebabkan bencana banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di sepanjang aliran sungai dari Gunung Marapi tersebut,” terangnya.
Ia mengatakan, saat ini yang terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Marapi yang meningkat yang sewaktu waktu ditakutkan terjadi erupsi yang kuat dan merusak. Untuk itu perlu sekarang menyiapkan langkah sesuai standar PVMBG saat status Marapi yang meninggkat menjadi level III.
“Hal yang perlu kita waspadai terutama masyarakat yang berada di daerah kawasan rawan bencana (KRB) I hingga KRB III dari Erupsi Gunung Marapi. Untuk daerah yang berada dalam KRB I harus kosong tidak dibolehkan melakukan aktivitas dalam radius yang telah ditentukan dari pusat erupsi,” terangnya.
Ia menambahkan di KRB II meningkatkan kewaspadaaannya. Menurutnya, kondisi terkini Gunung Marapi, pada Rabu pagi kolom abu teramati 1.500 meter di atas puncak dan terjadi peningkatan terutama gempa vulkanik yang terjadi.
“Informasi yang kita peroleh terjadi sebaran abu vulkanik Gunung Marapi di daerah sekitar , seiring peningkatan aktifitas vulkanik Gunung Marapi. Di Kabupaten Agam telah mulai membagikan masker karena ada beberapa wilayah yang terdampak debu vukanik tersebut,” jelasnya.
Ia menyampaikan, BPBD Sumbar juga tengah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi untuk memastikan terkait dengan stok masker yang ada.
“Perlu disiapkan guna sewaktu waktu dibutuhkan kita bisa memastikan stok masker ada,” ujarnya
Ia menyebutkan arah debu vukanik tersebut tergantung kemana arah angin, bisa saja ke daerah Agam sampai ke Bukittinggi, atau ke daerah Tanahdatar, Padangpanjang, bahkan sampai ke Padangpariaman dan mengganggu penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau(BIM), seperti saat erupsi yang terjadi beberapa waktu sebelumnnya.
“Saat ini kita persiapkan langkah-langkah penanganganan kenaikan status Gunung Marapi ke level III melalui rapat koordinasi nanti. Selain dengan masing-masing pemerintah daerah, juga mengundang pihak terkait dari BMKG, GAW, PVMBG, dari kabupaten/kota terdekat dengan Gunung Marapi, seperti Kabupaten Agam, Tanahdatar, Padangpanjang dan Bukittinggi,” terangnya.(bs)