![]() |
Gubernur Sumbar Mahyeldi saat meninjau operasional PT Supreme Energy Muara Laboh di Solok Selatan, Sabtu (18/1/2025 |
Solsel - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyebut masuknya investasi besar perlu untuk mempercepat laju pembangunan suatu daerah. Tidak terkecuali di Sumbar, kebutuhan serupa juga tengah menjadi harapan.
"Kita butuh dukungan investasi besar untuk
mengakselesari pembangunan. Tanpa itu sulit, sebab ruang fiskal kita sangat
terbatas," ujar Gubernur Mahyeldi saat meninjau operasional PT Supreme
Energy Muara Laboh di Solok Selatan, Sabtu (18/1/2025).
Ia juga menegaskan, masyarakat tidak perlu takut terhadap
masuknya investasi dari luar. Sebelum
memberikan izin, pemerintah sudah melakukan kajian terhadap berbagai dampak
yang berpotensi terjadi.
"Masyarakat tidak perlu cemas, pemerintah tidak mungkin
memberi izin kepada investasi yang berpotensi merugikan masyarakat dan daerah.
Tidak mungkin itu, masyarakat harus percaya," tegas Mahyeldi.
Berkaca dari PT Supreme Energy Muara Laboh di Solok Selatan,
menurut Mahyeldi banyak manfaat positif yang telah diterima daerah dan
masyarakat atas keberadaannya. Diantaranya, terserapnya tenaga kerja lokal,
terdongkraknya kesejahteraan masyarakat sekitar akibat meningkatnya aktivitas
ekonomi.
PT Supreme Energy Muara Laboh juga telah membantu
pembangunan fasilitas umum sekitar kawasan melalui dana CSR. Selain itu, mereka
juga membantu melakukan pengembangan terhadap SDM masyarakat sekitar melalui
bantuan beasiswa pendidikan.
"Belum lagi ada PAD yang bisa masuk ke kas daerah untuk
membiayai sejumlah program pemerintah, saat ini saja jumlah pertahunnya mencapai
16 Miliar. Kemudian juga ada CSR yang dikeluarkan perusahaan untuk masyarakat
sekitar,"ungkapnya.
Mahyeldi berharap, kedepan masyarakat dapat lebih bijak
dalam menyikapi setiap rencana investasi. Jangan mudah terpengaruh dengan isu
yang dikembangkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Masyarakat harus percaya pada pemerintah. Jangan mudah
terpengaruh dengan isu-isu yang tidak jelas kebenarannya," pungkasnya.
Sementara itu Founder & Chairman Supreme Energy, Supramu
Santosa mengatakan kesuksesan pembangunan dan operasional pihaknya di Sumbar
tidak lepas dari dukungan penuh pemerintah dan masyarakat secara umum.
Dikatakannya, setelah berhasil menghasilkan listrik 85
Megawat pada pembangkit tahap 1. PT Supreme Energy Muara Laboh berencana akan
menambah pembangkitnya untuk menghasilkan energi listrik yang lebih besar
dengan membangun pembangkit tahap 2 dan 3 di area yang sama.
Target operasional unit 2 PLTP Muara Laboh sebesar 80 MW
pada awal 2027 sementara unit 3 sebesar 60 MW pada 2033. Total nilai investasi
yang dikeluarkannya berjumlah US$900 juta.
"Jika rencana tersebut terealisasi, diprediksi akan
mampu menyediakan kebutuhan listrik bagi 760.000 rumah tangga. Penambahan
kapasitas pembangkit itu juga akan membantu mengurangi emisi sekitar 900.000
ton CO2 per tahun, serta akan menciptakan 1.500 lapangan kerja baru bagi
masyarakat," ungkapnya.
Diketahui, investasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP) telah digarap PT Supreme Energy Muara Laboh telah mulai beroperasi di
Kabupaten Solok Selatan sejak 2019 lalu dan sejauh ini belum pernah terdengar
aktivitasnya merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar. (bs)