![]() |
Wagub Sumbar Vasko Ruseimy saat menemui pedagang Pasar Bandar Buat yang menjadi korban peredaran uang palsu, Kamis (13/3) |
Padang,-- Seorang pedagang di Pasar Bandar Buat , Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang menjadi korban peredaran uang palsu, Kamis (13/3) siang saat bertransi dengan pembelinya.
Yas, (53) pedagang kentang di Pasar Bandar Buat menyebutkan awalnya ia tidak menyetahui kalau
uang pecahan Rp 100 ribu yang diterimanya tersebut uang palsu.
Saat kejadian, ada yang membeli kentang dan bawang, dan uang
tersebut langsung dimasukannya ke dalam tas tampa memeriksa keasliannya
terlebih dahulu.
“Laki-laki, ia menggunakan helm dan celana pendek. Setelah belanja tersebut,
ia langsung pergi. Pas dicek ternyata uang Rp 100 ribu yang diserahkannya itu
palsu,” ungkap perempuan asal Indarung yang setiap hari berdagang kentang, dan
bawang di Pasar Bandar Buat tersebut, Kamis (13/3).
Ia menuturkan, pelakunya laki-laki. Ia membeli kentang Rp 10
ribu kemudian membeli bawang ½ kg Rp 12 ribu.
“Ia menyerahkan uang Rp 100 ribu, saya kembalikan Rp 78
ribu. Setelah saya memasukan uangnya ke dalam tas, saat diperiksa lagi ternyata
uangnya palsu,” tuturnya
Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy yang mendapati ada pedagang yang menjadi korban
peredaran uang paslu tersbeut, meminta pihak terkait menyikapi persoalan ini,
agar tidak ada korban berikutnya di tengah tingginya transaksi ekonomi selama
Ramadhan dan jelang lebaran Idul Fitri 1446 H.
“Kasihan ada pedagang kecil yang mendapatkan uang palsu 100
Ribu. Ini artinya peredaran uang palsu ini masih ada,” sebut Wagub Vasko usai
bertemu langsung dengan pedagang kentang di Pasar Bandar Buat yang menjadi
korban peredaran uang palsu saat sidak
takjil pabukoan dan pemantauan harga Sembako di Pasar Bandar Buat tersebut.
Ia menyampaikan, pihaknya telah meminta Dinas Perdagangan
dan UPT Pasar Bandar Buat melakukan sosialisasi kepada pedagang agar bisa
membedakan mana yang uang palsu dan asli.
Hal ini agar tidak ada korban berikutnya.
“Saya juga akan coba
komunikasi dengan Polda Sumbar, sebab telah ada Satgasnya dalam menyikapi
peredaran uang palsu ini. Kami dari Pemprov Sumbar melalui dinas
perdagangan juga akan bergerak dalam meningkatkan sosialisasi
dalam upaya penanggalan peredaran uang palsu ini,” terangnya.
Sebagai bentuk respon langsung menyikapi musibah yang
dialami pedagang kentang tersebut, Wagub Sumbar Vasko Ruseimy dan istri
Ny Detta Maulin, selain mensosialisasikan bagaimana membedakan antara
uang palsu dan uang asli, juga terlihat
menyerahkan beberapa lembar uang pecahan Rp 50 ribu kepada pedagang tersebut
Wakil Ketua DPRD
Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman yang juga ikut
dalam kunjungan Wagub Vasko Ruseimy di Pasar Bandar Buat, juga mengingatkan
masyarakat dan pedagang untuk berhati-hati terhadap kemungkinan peredaran uang
palsu.
“Kita berharap
masyarakat selalu memeriksa keaslian uang yang diterima dengan memperhatikan
ciri-ciri khusus pada uang asli, termasuk juga dengan penggunaan alat bantu
pendeteksi uang palsu,” jelasnya yang juga hadir dalam sidak di Pasar Bandar
Buat tersebut. (bs)