UNAND Cetak Rekor, 7 Dekan Perempuan Pimpin Fakultas Strategis - Sumbar19.com | Mewartakan Dari Penjuru 19 Daerah
arrow_upward

UNAND Cetak Rekor, 7 Dekan Perempuan Pimpin Fakultas Strategis

Selasa, 12 Agustus 2025, 20.47 WIB

Pelantikan, Pengambilan Sumpah, dan Serah Terima Jabatan digelar di Ruang Rapat Senat, Kampus Limau Manis, Selasa (12/8) 

Dr. Ike Revita Pimpin FIB, Rektor Dorong Budaya Jadi Kekuatan Global

Padang, – Universitas Andalas (UNAND) kembali menorehkan sejarah dalam kiprah kepemimpinan perempuan di dunia akademik. UNAND  menambah jumlah dekan perempuan menjadi tujuh orang, memperkuat posisi kampus ini di peringkat Top 60 dunia kategori gender equality..

Dr. Ike Revita, M.Hum dilantik sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) periode 2025–2030, menggantikan Prof. Dr. Herwandi, M.Hum, melalui Pelantikan, Pengambilan Sumpah, dan Serah Terima Jabatan yang digelar di Ruang Rapat Senat, Kampus Limau Manis, Selasa (12/8) 

Selain itu, Beti Febriola, S.S., M.Si. diangkat sebagai Kepala Subdirektorat Pembinaan, Pengembangan, dan Kesejahteraan Direktorat SDM, sementara Benny Amir, S.Akun. resmi menjabat Kepala Kantor Tata Usaha dan Arsip menggantikan Prof. Pramono, S.S., M.Si., Ph.D.

Enam dekan perempuan lainnya yang kini bersama Dr. Ike memimpin fakultas strategis di UNAND adalah Prof. drg. Nila Kasuma (FKG), Prof. apt. Fatma Sri Wahyuni (Farmasi), Dr. Ns. Deswita, M.Kep., Sp.Kep.An. (FKep), Dr. dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, S.Ked., M.KM (FKM), Prof. Ir. Mardiati Zain (Faterna), dan Dr. Eng. Lusi Susanti (FTI).

Acara pelantikan ini juga menjadi ajang penghargaan bagi Erijon, S.Sos. yang memasuki masa purna tugas, serta apresiasi khusus untuk Prof. Dr. Herwandi atas pengabdian memimpin FIB selama periode 2021–2025.

Rektor UNAND, Efa Yonnedi, Ph.D., dalam sambutannya menyebut FIB sebagai “penjaga memori kolektif bangsa” dan “duta budaya” Ranah Minang. 

Ia menargetkan FIB menjadi magnet bagi mahasiswa dan peneliti asing, sekaligus menjadikan budaya sebagai kekuatan global yang bernilai ekonomi.

“Era teknologi dan kecerdasan buatan membawa tantangan besar, mulai dari penurunan literasi, tergerusnya bahasa dan budaya lokal, hingga riset yang berhenti di publikasi. FIB harus menjawab tantangan ini dengan karya yang berdampak nyata,” tegasnya.

Rektor berpesan agar pejabat baru menjaga integritas dan akuntabilitas, memperkuat sinergi, serta berorientasi pada dampak. “Kita berharap perubahan kepemimpinan ini menjadi momentum mempercepat visi UNAND menuju universitas berkelas dunia yang inklusif dan adaptif,” pungkasnya.