Sumbar Persiapkan Program Pemulihan Ekonomi - Sumbar19.com | Mewartakan Dari Penjuru 19 Daerah
arrow_upward

Sumbar Persiapkan Program Pemulihan Ekonomi

Selasa, 12 Mei 2020, 08.04 WIB
Penjual rujak di Kota Padang.
Padang--Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Universitas Andalas tengah menyiapkan program pemulihan ekonomi setelah pandemi virus Corona (Covid-19) berakhir. Pada Juli 2020 program tersebut ditargetkan akan mulai dilaksanakan.

"Saat ini masih dilakukan soal pendataan dampak ekonomi Covid-19.
Kami tengah melakukan kajian bersama Universitas Andalas untuk merumuskan program  ekonomi yang tepat untuk Sumbar setelah pandemi berakhir," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Senin (11/5).

 Ia menyampaikan, format program yang ditargetkan sudah mulai dilaksanakan pada Juli 2020 sedang dirumuskan, apakah dalam bentuk bantuan modal atau pelatihan, atau lainnya.

Sebelumnya, sebagai imbas pandemi Covid-19, Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumbar berada pada kisaran dua persen pada tahun ini.

"Angka dua persen itu dengan asumsi Covid-19 akan mereda pada Juni dan Juli 2020, namun jika terus berlanjut akan membuat ekonomi Sumbar kian turun," katanya.

Sumbar sebagai salah satu daerah tujuan wisata ada banyak sektor yang terdampak mulai dari transportasi, hotel, restoran, perdagangan hingga kuliner. Selain itu, semua usaha kecil dan menengah yang terkait pariwisata juga terimbas dan tidak bisa beroperasi.

Ia menyampaikan hal ini tidak hanya menimpa Sumatera Barat melainkan semua daerah yang terdampak Covid-19 juga merasakan hal serupa.

"Apalagi, sejak diberlakukan pembatasan sosial berskala besar, kita berharap ini tidak berlangsung lama," katanya.

Ia menyampaikan untuk memulihkan ekonomi Sumbar amat bergantung pada APBD dan anggaran pemerintah pusat yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Ekonomi Sumbar masih ditopang oleh pengeluaran pemerintah dan konsumsi rumah tangga, jika keadaan sudah normal butuh waktu untuk menyesuaikan diri dalam segala sektor," katanya.