76 Mahasiswa PNP Ikuti Bimtek dan Uji Kompetensi Terampil Kelas II Tenaga Kerja Kontruksi SDM Vokasional
Padang, —Sebanyak 76 mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP)
difasilitasi untuk mengikuti uji kompetensi terampil Kelas II Tenaga kerja
Kontruksi SDM Vokasional. Kegiatan ini dilaksanakan Balai Jasa Konstruksi
Wilayah I Banda Aceh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR
bekerjasama dengan PNP.
Kegiatan Bimbingan Teknis dan Fasilitasi Uji Sertifikasi
Kompetensi Terampil Kelas II Tenaga Kerja Konstruksi SDM Vokasional Politeknik
Negeri Padang berlangsung dari 31 Agustus sampai 3 September mendatang telah
dibuka secara resmi Kepala Balai Konstruksi Wilayah I Banda Aceh M Hilal,
Selasa (31/8) di Gedung C PNP.
Dalam kegiatan Bimtek ini
juga dilaksanakan penandatanganan kontrak kerjasama antara PNP dengan
Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh, dimana penandatangan dilakukan Kepala
Balai Konstruksi Wilayah I Banda Aceh M Hilal dan Wakil Direktur II PNP Anton
disaksikan para assesor dan pemateri dalam kegiatan Bimtek dan uji sertifikasi
kompetesi, serta puluhan mahasiswa yang menjadi peserta kegiatan tersebut.
Kepala Balai Konstruksi Wilayah I Banda Aceh M Hilal
berharap kontrak kerjasama yang juga berkaitan dengan bimtek dan uji
sertifikasi ini dapat saling menguntungkan.
Ia berharap uji sertifikasi yang
perdana dilaksanakan di PNP ini dapat terus berlanjut untuk mendukung
lulusan yang dihasilkan PNP memiliki
sertifikasi kompetensi di bidang kontruksi.
“Alasan dipilihnya PNP untuk pembinaan jasa konstruksi,
karena fasilitas yang dimiliki serta jumlah mahasiswanya cukup signifikan. Jadi
kita adakan pendekatan, kebetulan dari pihak PNP juga antusias untuk melaksanakan
kegiatan ini,” katanya saat diwawancarai awak media usai pembukaan Bimtek
tersebut.
Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan kesempatan yang
sangat bermanfaat sekali bagi para peserta, karena bimtek ini bertujuan untuk
memberikan wawasan kepada para peserta menuju dunia kerja yang bergerak di
bidang infrastruktur.
“Uji sertifikasi
salah satu tujuannya adalah untuk membuktikan kompetensi dari pada siswa
ataupun mahasiswa untuk memberikan suatu pengakuan,” katanya.
Ia menambahkan, tentunya, sertifikasi tersebut akan menjadi
ijazah pendamping sebagai modal kerja ke depannya.
“Mereka yang dulunya di bangku kuliahan, kita giring keluar
untuk masuk ke dunia kerja yang dalam hal ini PUPR sebagai pembinanya. Jika
mereka lulus akan menerima sertifikat dan berlaku selama lima tahun. Setelah
itu mereka wajib memperbaruhinya lagi, pembiayaannya gratis," katanya.
 |
Kepala Balai Konstruksi Wilayah I Banda Aceh M Hilal saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis dan Fasilitasi Uji Sertifikasi Kompetensi Terampil Kelas II Tenaga Kerja Konstruksi SDM Vokasional Politeknik Negeri Padang, Selasa (31/8) di Gedung C PNP.
|
Sementara Ketua Pelaksana Bimtek dan Fasilitasi Uji
Sertifikasi Kompetensi Alhapen Ruslin Candra mengatakan kegiatan ini diikuti
oleh 76 peserta, yakinya mahasiswa
jurusan teknik sipil dan alat berat di PNP.
“ Diharapkan peserta dapat mengikuti rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan sehingga dapat lulus mendapatkan sertifikasi kompetensi sesuai
bidang keahliannya,” katanya.
Ia menyampaikan, sertifikasi kompetensi menjadi salah satu
bukti seseorang mempunyai skill di bidangnya. Persaingan yang ketat di dunia
kerja, di mana perusahaan ingin mendapatkan karyawan-karyawan yang qualified.
Jadi salah satu bukti seseorang berkompeten adalah lulus uji kompetensi.
“Tentunya dengan kegiatan ini para peserta berkesempatan mendapat
pengakuan kompeten," kata Alhapen, pada kegiatan yang dilaksanakan di
Gedung C PNP tersebut.
Wakil Direktur II PNP Anton mengatakan bimtek dan uji
sertifikasi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi seluruh peserta. Saat
ini untuk memasuki dunia kerja tidak hanya ijazah yang dibutuhkan perusahaan,
tapi juga sertifikasi kompetensi sebagai
bukti keterampilan.
“Hal itulah yang terus dilakukan PNP dengan menyiapkan
lulusan yang dihasilkan dengan sertifikasi keahlian sebagai pendamping ijazah,”
katanya.
Ia mengatakan, bekerja di khususnya jasa kontruksi atau
bidang yang non PNS, tentu sertifikasi kompetensi sangat penting sebagai bukti
kemampuan atau keterampilan yang dimiliki.
“Diharapkan 76 peserta yang mengikuti kegiatan ini,
seluruhnya bisa lulus dan mendapatkan sertifikasi kompetensi,” katanya. (bs)
76 Mahasiswa PNP Ikuti Bimtek dan Uji Kompetensi Terampil Kelas II Tenaga Kerja Kontruksi SDM Vokasional
Padang, —Sebanyak 76 mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP)
difasilitasi untuk mengikuti uji kompetensi terampil Kelas II Tenaga kerja
Kontruksi SDM Vokasional. Kegiatan ini dilaksanakan Balai Jasa Konstruksi
Wilayah I Banda Aceh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR
bekerjasama dengan PNP.
Kegiatan Bimbingan Teknis dan Fasilitasi Uji Sertifikasi
Kompetensi Terampil Kelas II Tenaga Kerja Konstruksi SDM Vokasional Politeknik
Negeri Padang berlangsung dari 31 Agustus sampai 3 September mendatang telah
dibuka secara resmi Kepala Balai Konstruksi Wilayah I Banda Aceh M Hilal,
Selasa (31/8) di Gedung C PNP.
Dalam kegiatan Bimtek ini
juga dilaksanakan penandatanganan kontrak kerjasama antara PNP dengan
Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh, dimana penandatangan dilakukan Kepala
Balai Konstruksi Wilayah I Banda Aceh M Hilal dan Wakil Direktur II PNP Anton
disaksikan para assesor dan pemateri dalam kegiatan Bimtek dan uji sertifikasi
kompetesi, serta puluhan mahasiswa yang menjadi peserta kegiatan tersebut.
Kepala Balai Konstruksi Wilayah I Banda Aceh M Hilal
berharap kontrak kerjasama yang juga berkaitan dengan bimtek dan uji
sertifikasi ini dapat saling menguntungkan.
Ia berharap uji sertifikasi yang
perdana dilaksanakan di PNP ini dapat terus berlanjut untuk mendukung
lulusan yang dihasilkan PNP memiliki
sertifikasi kompetensi di bidang kontruksi.
“Alasan dipilihnya PNP untuk pembinaan jasa konstruksi,
karena fasilitas yang dimiliki serta jumlah mahasiswanya cukup signifikan. Jadi
kita adakan pendekatan, kebetulan dari pihak PNP juga antusias untuk melaksanakan
kegiatan ini,” katanya saat diwawancarai awak media usai pembukaan Bimtek
tersebut.
Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan kesempatan yang
sangat bermanfaat sekali bagi para peserta, karena bimtek ini bertujuan untuk
memberikan wawasan kepada para peserta menuju dunia kerja yang bergerak di
bidang infrastruktur.
“Uji sertifikasi
salah satu tujuannya adalah untuk membuktikan kompetensi dari pada siswa
ataupun mahasiswa untuk memberikan suatu pengakuan,” katanya.
Ia menambahkan, tentunya, sertifikasi tersebut akan menjadi
ijazah pendamping sebagai modal kerja ke depannya.
“Mereka yang dulunya di bangku kuliahan, kita giring keluar
untuk masuk ke dunia kerja yang dalam hal ini PUPR sebagai pembinanya. Jika
mereka lulus akan menerima sertifikat dan berlaku selama lima tahun. Setelah
itu mereka wajib memperbaruhinya lagi, pembiayaannya gratis," katanya.
 |
Kepala Balai Konstruksi Wilayah I Banda Aceh M Hilal saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis dan Fasilitasi Uji Sertifikasi Kompetensi Terampil Kelas II Tenaga Kerja Konstruksi SDM Vokasional Politeknik Negeri Padang, Selasa (31/8) di Gedung C PNP.
|
Sementara Ketua Pelaksana Bimtek dan Fasilitasi Uji
Sertifikasi Kompetensi Alhapen Ruslin Candra mengatakan kegiatan ini diikuti
oleh 76 peserta, yakinya mahasiswa
jurusan teknik sipil dan alat berat di PNP.
“ Diharapkan peserta dapat mengikuti rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan sehingga dapat lulus mendapatkan sertifikasi kompetensi sesuai
bidang keahliannya,” katanya.
Ia menyampaikan, sertifikasi kompetensi menjadi salah satu
bukti seseorang mempunyai skill di bidangnya. Persaingan yang ketat di dunia
kerja, di mana perusahaan ingin mendapatkan karyawan-karyawan yang qualified.
Jadi salah satu bukti seseorang berkompeten adalah lulus uji kompetensi.
“Tentunya dengan kegiatan ini para peserta berkesempatan mendapat
pengakuan kompeten," kata Alhapen, pada kegiatan yang dilaksanakan di
Gedung C PNP tersebut.
Wakil Direktur II PNP Anton mengatakan bimtek dan uji
sertifikasi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi seluruh peserta. Saat
ini untuk memasuki dunia kerja tidak hanya ijazah yang dibutuhkan perusahaan,
tapi juga sertifikasi kompetensi sebagai
bukti keterampilan.
“Hal itulah yang terus dilakukan PNP dengan menyiapkan
lulusan yang dihasilkan dengan sertifikasi keahlian sebagai pendamping ijazah,”
katanya.
Ia mengatakan, bekerja di khususnya jasa kontruksi atau
bidang yang non PNS, tentu sertifikasi kompetensi sangat penting sebagai bukti
kemampuan atau keterampilan yang dimiliki.
“Diharapkan 76 peserta yang mengikuti kegiatan ini,
seluruhnya bisa lulus dan mendapatkan sertifikasi kompetensi,” katanya. (bs)