Syekh Sulaiman Arrasuli Dinilai Layak Sebagai Pahlawan Nasional, Wapres Diminta Perjuangkan - Sumbar19.com | Mewartakan Dari Penjuru 19 Daerah
arrow_upward

Syekh Sulaiman Arrasuli Dinilai Layak Sebagai Pahlawan Nasional, Wapres Diminta Perjuangkan

Jumat, 05 Mei 2023, 21.29 WIB
Syekh Sulaiman Arrasuli


Padang,--Pemerintah pusat diminta segera menetapkan Syekh Sulaiman Arrasuli atau  Inyiak Canduang  sebagai pahlawan nasional. Saat ini proses pengusulan yang dilakukan sejak tahun 2018 lalu tersebut telah berada di Kementerian Sosial.

Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) tersebut, bakal menambah nama-nama tokoh dari Sumatera Barat yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Dimana sejak tahun 1959 hingga saat ini, baru  16 tokoh yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional.  

Abdoel Moeis ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 30 Agustus 1959. Haji Agus Salim ditetapkan 27 Desember 1961. Tan Malaka,  28 Maret 1963. Sutan Syahrir,  pada 28 Maret 1963.

Muhammad Yamin, 6 November 1973. Tuanku Imam Bonjol, 6 November 1973. Rasuna Said, 13 Desember 1974. Ilyas Ya’kub, 13 Agustus 1999.Hazairin Harahap 13 Agustus 1999.

Bagindo Aziz Chan, 7 November 2005. Adnan Kapau Gani, 6 November 2007. Mohammad Natsir Pada 6 November 2008. Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka), tanggal 7 November 2011. Mohammad Hatta 7 November 2012. Ruhana Kudus 7 November 2019. Usmar Ismail 10 November 2021.

Syekh Sulaiman Arrasuli atau yang dikenal dengan Inyiak Canduang juga  dinilai layak mendapatkan gelar pahlawan nasional tersebut. Permintaan untuk Syekh Sulaiman Arrasuli  sebagai Pahlawan Nasional tersebut disampaikan pada Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin, di Padang, Jumat (5/5/2023).

Saat menghadiri Milad ke-95 Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP) tersebut, Wapres Ma’ruf Amin diminta ikut memperjuangkan Syekh Sulaiman Arrasuli untuk diangkat menjadi pahlawan nasonal. 

 Ketua Umum PERTI, Muhammad Syafri Hutauruk, mengatakan gelar pahlawan itu pantas didapatkan Syekh Sulaiman Arrasuli atas kontribusinya di bidang pendidikan agama Islam, termasuk perjuangannya mendirikan PERTI.

"PERTI meminta negara hadir memberikan pengakuan terhadap kiprah tokoh pendiri PERTI Syekh Sulaiman Arrasuli  sebagai pahlawan nasional,” sebut Ketua Umum PERTI, Muhammad Syafri Hutauruk saat membuka Milad PERTI ke-95 tersebut.

Ia mengatakan, pengajuan dan permintaan PERTI tersebut sebenarnya sudah terlambat. Namun dorongan ini perlu untuk menjadi inspirasi, motivasi serta semangat bagi keluarga besar, pimpinan dan jamaah PERTI dalam mendayagunakan potensi bagi kemajuan bangsa dan negara.

Ia menyampaikan, sebagai bahan telaah bagi Wakil Presiden Ma'ruf Amin, sebagaimana catatan sejarah berdirinya tiga organisasi kemasyarakatan Islam, yakni Nahdlatul Ulama oleh Kiai Haji Hasyim Asy'ari, Muhammadiyah oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan dan PERTI digagas Syekh Sulaiman Arrasuli.

Ketiganya adalah karya besar ulama satu generasi. Sama-sama belajar dari ulama yang sama Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Dua nama besar, K.H. Hasyim Asy'ari dan K.H. Ahmad Dahlan, sudah sejak lama ditetapkan sebagai pahlawan nasional. 

"Sementara pendiri PERTI Syekh Sulaiman Arrasuli hingga kini masih dalam perjuangan untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” terangnya.

Pandangan lain yang juga patut diperhatikan adalah peran dan gerakan PERTI khususnya Syekh Sulaiman Ar Rasuli terhadap pergerakan kebangsaan dan keindonesiaan. Terlebih lagi peran dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Kita meminta kepada Wapres Ma’ruf Amin untuk memperjuangkan Syekh Sulaiman Ar Rasuli sebagai pahlawan nasional,” sebut Ketua Pimpinan Daerah (PD) PERTI Provinsi Sumatera Barat, Sufyarma Marsidin. (bs)