Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi saat meninjau stand pada kegiatan misi dagang dan investasi di Hotel ZHM Premier Padang, Senin (12/6) |
Padang, --Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sumatera Barat mencatatkan total transaksi mencapai Rp231,7 miliar. Sebanyak 37 transaksi disepakati pada pertemuan antara pelaku usaha dan buyer dari dua provinsi tersebut.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengapresiasi kerjasama dagang dan investasi antar kedua daerah yang dipimping langsung oleh Gubernur Khofifah di Ranah Minang. Menurutnya, misi dagang akan meningkatkan sinergitas antara Jatim dan Sumbar yang telah terjadi.
“Terlebih dengan adanya penandatanganan PKS antara OPD Jatim dan Sumbar, Pelaku Usaha Jatim dan Sumbar, serta Asosiasi Pelaku Usaha di kedua daerah menjadi ikatan untuk saling mendorong kemajuan perdagangan di kedua daerah,” sebut Mahyeldi dalam kegiatan penandatangan MoU tentang perdagangan dan investasi dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Hotel ZHM Premier Padang, Senin (12/6).
"Ini menjadi bagian yang akan memperkokoh, yang akan memperkuat hubungan kerjasama-kerjasama tersebut dan tentu juga menjadi bagian dari kontribusi terbaik kita untuk bangsa dan negara," tambahnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, misi dagang dan investasi menjadi salah satu strategi efektif untuk penguatan koneksitas perdagangan antar daerah baik di dalam maupun luar negeri.
Khofifah menambahkan, selama menggelar misi dagang ke berbagai daerah di dalam maupun luar negeri, selalu ada peluang-peluang usaha yang baru. Ia berharap peluang-peluang usaha yang dibuka jalannya oleh Pemprov Jatim juga bisa bermanfaat untuk provinsi lain yang telah menjalin MoU dengan Jatim.
"Salah satunya saat kami misi dagang di Malaysia pada Desember tahun lalu, mereka membutuhkan kelapa banyak sekali. Nah, kalau dikirim dari Jatim, biayanya pasti akan besar. Jauh lebih hemat bila itu dikirim dari Sumbar," ujarnya.
Selama beberapa jam, pertemuan antara pelaku usaha dan buyer Jawa Timur dan Sumbar tersebut berhasil mencatatkan total transaksi mencapai Rp 231,7 miliar. "Alhamdulillah, Komitmen transaksi yang telah kita sepakati tadi ditutup dengan capaian 37 transaksi senilai Rp. 231,7 milyar,” ungkap Gubernur Khofifah.
Tujuan dari kerjasama ini adalah, agar perekonomi kedua daerah bisa berkembang dan tumbuh bersama secara inklusif. Serta kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah dapat semakin meningkat.
Selain misi dagang dan investasi, pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk penandatanganan MoU G to G (Government to Government) antar OPD di kedua provinsi. Ini menjadi wujud komitmen sinergitas antara Sumbar dan Jatim. Harapannya ada penguatan terutama pada manajemen ASN antara kedua belah pihak, PTSP, dan investasi. Tak hanya sejumlah OPD yang melakukan MoU, penandatanganan kerja sama B to B atau antar pelaku usaha di kedua daerah, serta asosiasi-asosiasi pelaku usaha antara kedua daerah.
Adapun komoditi tertinggi dalam transaksi tersebut antara lain, pakan ikan dan udang, komoditas cengkeh dan tangkai cengkeh, kerjasama peternakan sapi, kerjasama pembangunan perumahan, kerjasama pengembangan porang, benih pertanian, bahan bangunan, makanan Ringan, Pupuk, Jagung, kentang, Jahe gajah, sarang walet, ayam potong, dan tulang ikan. (bs)