"Tinggi kolom abu pada pukul 09.56 WIB tidak teramati. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.2 mm dan durasi ± 43 detik," sebut Ahmad Rifandi, Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi.
Saat ini Gunung Marapi berada pada status level III (Siaga).
Masyarakat di sekitar Marapi diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 kilometer dari pusat erupsi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Wali Nagari Bukit Batabuh, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam Firdaus mengatakan, hujan kerikil pasca erupsi terjadi di Bukit Batabuh yang berada pada kawasan 4,5 Km dari puncak. Masyarakat di Bukit Batabuh yang berada di titik rawan telah diungsikan.
"Hujan kerikil pagi ini (Minggu-red). Warga yang bermukim di titik rawan sudah kami arahkan ke tempat pengungsian karena pos sudah didirikan bersama BPBD, TNI, dan Polri di wilayah ini," ujarnya.
"Kami juga meminta warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Masyarakat yang harus ke luar rumah diingatkan untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. (bs)