Padang, – Sebanyak 7.534 mahasiswa baru Universitas Andalas (Unand) tahun akademik 2025/2026 mengikuti Bimbingan Aktivitas Kemahasiswaan dalam Tradisi Ilmiah (BAKTI) 2025. Kegiatan BAKTI ini dibuka di Auditorium Unand, Senin (11/8).
Wakil Rektor I Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng., mewakili Rektor Unand, Efa Yonnedi, Ph.D dalam sambutannya menyampaikan, BAKTI menjadi ajang pembekalan bagi mahasiswa baru untuk beradaptasi dengan lingkungan kampus dan memahami budaya akademik perguruan tinggi.
“Mahasiswa Unand adalah agen perubahan dan calon pemimpin masa depan. Mulai hari ini, tanamkan bahwa belajar bukan sekadar mengejar nilai dan ijazah, tapi menguasai ilmu dan membangun karakter kepemimpinan,” tegasnya.
Selain pembekalan akademik, mahasiswa juga diajak mengasah soft skill, kemampuan berkolaborasi, komunikasi efektif, dan manajemen diri. Tujuannya, agar mereka mampu bersaing di dunia perkuliahan dan kehidupan bermasyarakat.
Ia menyebutkan keberhasilan tidak hanya ditentukan kecerdasan akademik, tapi juga sof skil yang kuat. Untuk ini memiliki pengetahuan dan skill di bidang yang didalami.
“Melalui perkuliahan di UNAND miliki kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan skill tersebut. Belajar mengkomunikasikan diri dengan baik, secara verbal maupun tulisan, belajar berkolaborasi dan bekerjasama dengan orang lain, dan melakukan self management dengan baik,” terangnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wakapolda Sumbar, Brigjen Pol Solihin, S.I.K., M.H., CSPHR., hadir sebagai narasumber dalam kegiatan BAKTI Batch I UNAND.
"Kegiatan BAKTI ini bertujuan membangun tradisi ilmiah dan memperkuat wawasan kebangsaan mahasiswa, menjadi benteng pertahanan ideologi Negara," jelasnya.
Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Solihin, S.I.K., M.H., CSPHR dalam pemaparannya menyampaikan materi bertema “Kehidupan Berbangsa, Bernegara, Jati Diri Bangsa, dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara”.
Ia menekankan pentingnya peran generasi muda menjaga keutuhan NKRI di tengah arus globalisasi dan tantangan dunia digital.
“Kesadaran bela negara bukan hanya tugas militer, tapi tanggung jawab seluruh warga negara, termasuk kaum intelektual,” ujarnya.
Brigjen Solihin juga mengingatkan mahasiswa agar aktif menangkal radikalisme, hoaks, dan ujaran kebencian yang marak di media sosial.
“Gunakan teknologi untuk hal-hal positif, sebarkan informasi yang benar, dan jadilah contoh di dunia maya,” tambahnya.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sejumlah mahasiswa mengajukan pertanyaan seputar peran Polri dalam pembinaan generasi muda, strategi menjaga keutuhan NKRI di era digital, serta upaya penegakan hukum yang berkeadilan.
Wakapolda Sumbar menjawab dengan memaparkan langkah-langkah konkret Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, termasuk program edukasi dan kolaborasi dengan perguruan tinggi
Kegiatan ditutup dengan penyerahan plakat penghargaan kepada Wakapolda Sumbar, diikuti sesi foto bersama jajaran pimpinan Unand dan ribuan mahasiswa baru.(bs)