 |
| Rapat Senat Terbuka Lustrum XIV Fakultas Kedokteran Universitas Andalas di Convention Hall UNAND, Senin (8/9 |
Padang, – Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK UNAND) menapaki usia 70 tahun dengan penuh optimisme. Dalam Rapat Senat Terbuka Lustrum XIV 70 Tahun di Convention Hall UNAND, Senin (8/9), FK UNAND menegaskan komitmennya sebagai motor transformasi, inovasi, dan kolaborasi demi melahirkan tenaga medis unggul untuk kejayaan bangsa.
Dekan FK UNAND, Dr. dr. Sukri Rahman, Sp.THT-BKL, Subsp.Onk(K), FACS, FFSTEd, menegaskan bahwa perjalanan panjang fakultas ini tak lepas dari dedikasi seluruh civitas akademika.
“70 tahun ini bukan sekadar usia, tapi tonggak penting. Saatnya kita bertransformasi dengan semangat kolaborasi dan inovasi agar FK UNAND terus berprestasi sekaligus memberi kontribusi nyata untuk bangsa,” ujarnya penuh semangat.
FK UNAND kini menaungi 31 program studi dengan mayoritas akreditasi unggul. Tahun 2025, sebanyak 551 mahasiswa baru bergabung, mulai dari kedokteran, psikologi, kebidanan hingga biomedis.
Prestasi akademik pun gemilang: tingkat kelulusan UKMPPD dan uji kompetensi profesi kesehatan lainnya melampaui rata-rata nasional, ditambah torehan lebih dari 70 prestasi internasional sepanjang 2024–2025.
Dengan dukungan 220 dosen tetap, 126 dosen tidak tetap, dan 275 dosen luar biasa, FK UNAND optimis melangkah ke era baru pendidikan kedokteran. Usia 70 tahun menjadi momentum untuk meneguhkan peran sebagai pusat inovasi, pengabdian, dan inspirasi bagi bangsa.
“Jayalah FK UNAND, teruslah berkontribusi untuk kejayaan Indonesia,” pungkas Sukri Rahman.
FK UNAND Akan Lahirkan Prodi Kedokteran Hewan
Rektor UNAND, Dr, Efa Yonnedi, SE. MPPM., Akt., CA., CRGP. Ph.D menyebut momentum Lustrum XIV menjadi titik tolak untuk melangkah lebih maju.
“Dengan penuh keyakinan, saya percaya FK UNAND akan terus tumbuh menjadi fakultas kedokteran unggul. Tahun depan kita targetkan pembukaan Prodi Kedokteran Hewan sebagai wujud kesiapan menghadapi tantangan baru,” tegasnya.
Puncak perayaan juga diwarnai orasi ilmiah oleh Dr. dr. Finny Fitri Yani, Sp.A, Subsp Resp (K) yang mengangkat tema Tuberkulosis Anak: Tantangan dan Peran Pre-Service Training Berbasis Interprofessional Education (IPE).
Ia menegaskan bahwa TB anak merupakan masalah global serius dengan 110.881 kasus di Indonesia pada 2023.
“Melalui pendidikan pra-profesi berbasis IPE, kita bisa melahirkan tenaga medis yang lebih siap, kolaboratif, dan tangguh dalam menangani TB anak,” jelas Finny.