Wagub Sumbar Audy Joinaldy saat penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintahan Provinsi Sumbar dengan Indonesia Jordan Busness Council (IJBC) di Balairung Jakarta , Senin (5/4/2021). |
Jakarta, – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengalami keterbatasan sumber daya fiskal. Berdasarkan APBD Tahun 2021 Sumbar masih rendah kapasitas fiskal, dari Rp 6,58 triliun pendapatan Provinsi Sumbar, hanya 35,47 persen atau sebesar Rp 2,33 triliun yang merupakan Pendapatan Asli Daerah.
Wagub Sumbar Audy Joinaldy mengatakan, ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Sumatera Barat agar aktif dan kreatif merancang berbagai strategi untuk mencari sumber dana pembangunan dan kepentingan pembiayaan pelayanan publik.
“Dengan keterbatasan sumber daya fiskal tersebut pemerintah Sumatera Barat harus jeli menangkap setiap peluang yang bisa menjadi sumber daya untuk membangkitkan kembali ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, terutama setelah terdampak pandemi Covid-19 ini, dimana tahun 2020 yang lalu pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat minus 1,6 persen,” katanya saat penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintahan Provinsi Sumbar dengan Indonesia Jordan Busness Council (IJBC) di Balairung Jakarta , Senin (5/4/2021).
Kegiatan ini juga dihadiri Presiden Indonesia Jordan Busness Council (IJBC) Mayra Andrea, Direktur Jendral Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri diwakili Direktur Pembantuan dan kerjasama Kemendagri Nita Efeiliana, Kepala Direktorat Timur Tengah Kemenlu Bagus Hendraning Kabarsyih dan beberapa kepala OPD terkait dilingkup Pemprov Sumbar.
"Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yaitu dengan menjalin kerjasama, diantaranya dengan daerah lain, pihak ketiga, pemerintah di luar negeri dan kerjasama dengan Lembaga di luar negeri seperti kerjasama dengan Indonesia Jordan Business Council (IJBC) ini," kata Audy Joinaldy.
Audy Joinaldy mengatakan sangat antusias, serta optimis upaya untuk menjalin kerjasama dengan IJBC ini adalah sebuah peluang emas untuk percepatan pembangunan di Sumatera Barat, terutama di bidang pariwisata, perdagangan, pertanian, pendidikan, dan energi.
"Kerjasama yang komprehensif dan sinergis sangat penting dalam mengembangkan potensi suatu daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kita berharap IJBC dapat menjadi fasilitator dalam mengembangkan sektor bisnis di Sumbar," harapnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan yang telah hadir pada kesempatan ini. Pemprov Sumbar sangat berharap dukungan dari Kementerian terkait untuk memfasilitasi dalam menindaklanjuti kesepakatan bersama ini demi terwujudnya percepatan pembangunan di Sumbar.
"Provinsi Sumatera Barat memiliki sumber daya alam seperti hasil pertanian, perkebunan, energi terbarukan, dan pariwisata yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi produk yang berdaya saing di pasar internasional. Hal ini juga didukung oleh keadaan geografis yang strategis di pesisir barat Sumatera, dan Sumbar berpotensi untuk menjadi pusat pertumbuhan (center of growth)," pungkasnya. (rel)