![]() |
Rektor Unand Efa Yonnedi saat menyerahkan ijazah wisudawan pada wisuda II Tahun 2025 di Auditorium Unand, Sabtu (3/5) |
Padang,—Universitas Andalas (Unand) meluluskan sebanyak 1.448 lulusan mulai dari Diploma III sampai dengan Doktor pada wisuda II tahun 2025, Sabtu (3/5). Rektor Unand Efa Yonnedi mengatakan dari ribuan lulusan yang diwisuda tersebut, 6 diantaranya merupakan mahasiswa asing.
“Mahasiswa asing pada wisuda kali ini sebanyak 6 orang, semuanya berasal dari Negara Malaysia untuk pendidikan dokter dan profesi dokter. Kita berharap Unand semakin direkoknesi secara internasional sehingga menarik mahasiwa asing untuk melanjutkan studi di Unand,” sebut Efa Yonnedi diwawancarai usai kegiatan wisuda di Auditorium Unand, Sabtu (3/5).
Ia menyampaikan Unand setiap tahun terjadi peningkatan jumlah mahasiswa asing. Seperti pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026 tercatat sebanyak 700 orang calon mahasiswa dari 17 negara yang mendaftar masuk Unand.
“Kebanyakan calon mahasiswa asing tersebut berasal dari Asia Tenggara, Asia dan Afrika. Untuk mahasiswa asing di Unand, terdapat sejumlah prodi yang banyak diminati mereka, diantaranya bisnis dan manajemen, kedokteran, farmasi, dan juga teknologi informasi, dan bidang-bidang lain juga menjadi favorit,” jelasnya.
Ia menyampaikan, Unand terus bergerak maju untuk menjadi Kampus Berdampak. Program ini bukan sekadar slogan, melainkan gerakan nyata untuk menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan masyarakat dan dunia industry
“Unand terus berkontribusi untuk Dikti Saintek Berdampak, program strategis dan transformatif yang dirancang untuk menjawab tantangan pembangunan nasional dan mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Disampaikannya, Diktisaintek Berdampak menjadi simbol transformasi bahwa seluruh aktivitas pendidikan tinggi, sains, dan teknologi tidak hanya menghasilkan output akademik, tetapi juga outcome yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Gerakan bersama ini menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat transformasi, mahasiswa sebagai penggerak utama perubahan, dan riset sebagai arah pembangunan.
“Kampus Berdampak mengajak kita semua dosen, mahasiswa, dan institusi untuk menghadirkan kebermanfaatan yang nyata. Maka kami berharap para lulusan hari ini dapat menjadi bagian dari misi besar tersebut: membawa ilmu ke tengah masyarakat, menjadi solusi atas persoalan nyata, dan menjadikan pendidikan tinggi sebagai kekuatan perubahan sosial,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, kepada wisudawan pada wisuda II Tahun 2025 ia mengingatkan para lulusan ke depannya tidak hanya mengandalkan ijazah sebab hal itu bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus di tengah masyarakat.
“Kami bersyukur mereka yang di wisuda sudah memenuhi untuk menyandang gelar sesuai dengan bidang dan jenjangnya masing-masing. Di tengah arus perubahan yang cepat saat ini kecerdasan intelektual saja tidak cukup, melainkan perlu adanya kolaborasi lintas disiplin, semangat belajar sepanjang hayat, integritas moral yang teguh serta keberanian untuk berinovasi dan beradaptasi,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, tahun ini, wisuda Unand memiliki arti yang lebih spesial karena untuk pertama kalinya, ijazah dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris diserahkan secara langsung di hari-H kepada para wisudawan dan wisudawati.
“Ini bukan sekadar prosesi seremonial, melainkan simbol kepercayaan, legitimasi akademik, dan komitmen kami kepada para lulusan untuk menapaki karier yang cemerlang,” pungkasnya. (bs)