Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno bersama Bupati Walikota se-Sumbar menggelar rapat terbatas melalui Video Conference (Vidcon), Selasa (25/5). |
Padang,--Pemerintah Provinsi Sumatera Barat secara maraton langkah untuk percepatan penanganan Covid-19. Diantaranya dengan melakukan sejumlah persiapan sebelum menetapkan keputusan pasca pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid dua yang akan berakhir pada tanggal 29 Mei 2020 ini.
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno bersama Bupati Walikota se-Sumbar menggelar rapat terbatas melalui Video Conference (Vidcon), Selasa (25/5) mengatakan, sampai dengan hari ini total warga Sumbar yang terjangkit Covid-19 mencapai 510 kasus positif.
"Dimana dari 19 kab/kota tersisa satu daerah yaitu Kabupaten Sijunjung yang sama sekali tidak ditemukan kasus positif," katanya.
Ia menyampaikan, meski demikian dari data yang ada tergambar bahwa sebaran kasus Covid-19 kabupaten/kota se-Sumbar mulai menunjukkan grafik yang cenderung menurun.
“Kecuali di Padang, dari belasan cluster sudah banyak yang berhenti, terputus. Cuma cluster Pasar Raya ini mungkin agak sulit karena orang yang berjualan selama masa inkubasi sudah banyak bertemu orang dan belanja akhirnya membuat banyak yang tersebar,” katanya.
Ia menjelaskan tentang konsep New Normal yang mulai disosialisasikan oleh Pemerintah Pusat, diantaranya melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang panduan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat kerja perkantoran dan industri dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemi.
New normal merupakan suatu kehidupan dengan kebiasaan baru, aktifitas baru, dimana masyarakat diminta berdamai dan beradaptasi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
“Kita tidak mungkin berdiam diri terus dirumah, mungkin sudah banyak yang protes, jenuh, apalagi menyangkut persoalan ekonomi,” katanya.
Untuk itulah konsep New Normal akan dijalankan sembari menunggu vaksin Covid19 ditemukan. Aspek kesehatan dan sosial ekonomi menjadi hal yang penting dalam hal protokol masyarakat produktif dan aman Covid-19 ini, untuk kembali membangun perekonomian daerah.
"Dengan adanya new normal ini masyarakat juga diharapkan dapat terus disiplin menjaga kesehatan meskipun akan kembali beraktivitas seperti sedia kala. Dalam situasi pandemi Covid-19 roda perekonomian harus tetap berjalan dengan mengedepankan langkah pencegahan yang sesuai dengan protokol Covid-19," katanya
Tentunya dalam situasi normal baru ini diharapkan aktivitas kemasyarakatan bisa berlangsung dengan situasi yang berbeda dibandingkan sebelum Covid-19 dan tentunya terkait dengan kesehatan ini menjadi syarat mutlak daripada kehidupan normal baru.
"Tentunya kita harus tetap lakukan protokol Covid-19, contoh tempat kerja sebagai lokus interaksi dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang perlu diantisipasi penularannya," kata Irwan Prayitno.