Tidak hanya penanganan Covid-19, BPBD Provinsi Sumbar juga bertanggung jawab melaksanakan tugas pokoknya menanggulangi bencana alam di Provinsi Sumbar. Kedua tanggung jawab yang diamanahkan itu berhasil dilaksanakan dengan baik. Semua tidak terlepas dari koordinasi dengan seluruh pihak.
Pada masa pandemi Covid-19, BPBD Sumbar berperan besar dalam pengadaan logistik kesehatan berupa alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan, disinfektan dan logistik lainnya.
”Kami memprioritaskan ketersediaan APD bagi tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan virus. Seluruh bantuan APD sudah tersalurkan ke seluruh rumah sakit rujukan yang ada di Sumbar,” papar Kepala Palaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Erman Rahman.
Senin (4/5/2020) sebanyak 60 ribu APD kelas premium didatangkan Pemprov Sumbar melalui BPBD Sumbar dari Shanghai, Tiongkok. Kemudian Selasa (5/5) BPBD Sumbar juga mendatangkan 2.316 unit alat penyemprot dan 46 ribu liter disinfektan.
Berikutnya, Jumat, (8/5) BPBD Sumbar kembali mendatangkan 15 ribu Face Shield dan 7.500 kacamata goggles dari 20 ribu yang dipesan. Setelah itu sebanyak 12.500 juga didatangkan setelahnya.
Di masa pandemi Covid-19, BPBD Provinsi Sumbar juga dihadapkan pada sejumlah peristiwa bencana seperti banjir bandang dan longsor. Seperti di Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
BPBD ikut terlibat dalam pencarian orang hilang di perairan Kota Padang dan Kabupaten Pessel dan sejumlah peristiwa alam lainnya.
”Dalam bencana alam, seperti di Kabupaten Agam beberapa waktu lalu, BPBD menerjunkan personel ke lokasi untuk proses evakuasi dan penanganan bencana,” ujar Kepala Palaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar Erman Rahman.
Tidak hanya itu, dalam penanganan bencana alam yang terjadi di masa pandemi, pihaknya juga menjalin koordinasi lintas sektor, seperti berkoordinasi dengan petugas BPBD kabupaten kota dan Dinas PUPR Sumbar untuk menerjunkan alat berat mengevakuasi material longsor.
Bahkan pada banjir di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Mei lalu yang merendam rumah ratusan Kepala Keluarga (KK), BPBD Sumbar juga menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat.
”Banjir Mentawai membuat ratusan KK mengungsi dan BPBD menyalurkan bantuan logistik berupa makanan siap saji kepada masyarakat,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, BPBD Provinsi Sumbar pada Maret lalu juga telah melakukan simulasi tanggap darurat penanganan bencana menghadapi gempa megathtrust. Dalam simulasi itu, helikopter bantuan BNPB bakal difungsikan dalam menghadapi bencana tersebut.
Kinerja BPBD Sumbar itu mendapat apresiasi dari Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar. Bahkan apresiasi itu juga datang dari Kejaksaan Tinggi Sumbar, BPKP selaku pemberi pengawasan dalam setiap pengadaan logistik yang dilakukan BPBD Sumbar.(*)