Wagub Sumbar Nasrul Abit saat peletakan batu pertama pembangunan Replika Roemah Djoeang Mr. Syafruddin Prawiranegara |
Usai peletakan batu pertama, Nasrul Abit menceritakan perjuangan Mr. Sjafruddin Prawiranegara yang merupakan salah satu tokoh nasional di masa kemerdekaan. Beliau sempat menjabat sebagai Ketua (setingkat presiden) Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
"Beliau memiliki dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas. Sikap tersebut patut kita tiru, beliau sosok yang bersih dari korupsi, terlihat dari kehidupannya yang relatif miskin. Ini yang harus menjadi contoh kepada anak bangsa," kata Nasrul Abit.
Sjafruddin Prawiranegara lahir di Serang, Banten, 28 Februari 1911 dan meninggal di Jakarta, 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun. Ia adalah seorang pejuang kemerdekaan, Menteri, Gubernur Bank Indonesia, Wakil Perdana Menteri dan pernah menjabat sebagai Ketua (setingkat presiden) PDRI.
Ia menerima mandat dari presiden Sukarno ketika pemerintahan Republik Indonesia yang kala itu beribu kota di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda akibat Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948.
Syafruddin adalah orang yang ditugaskan oleh Soekarno dan Hatta untuk membentuk Pemerintahan Darurat RI (PDRI), ketika Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditangkap pada Agresi Militer II, kemudian diasingkan oleh Belanda ke Pulau Bangka, 1948.
Nasrul Abit menjelaskan pembangunan perumahan diinisiasi oleh Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Untuk mengingat kembali perjuangan Mr Sjafruddin Prawiranegara mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI), yang tidak dimiliki oleh para pendiri bangsa dan negara lainnya.
"Ibu Kimah ini salah seorang yang pernah memberikan minum pada beliau. Ia tahu betul bagaimana kiprahnya dalam perjuagan merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI. Tentu kita do'akan, agar jasa-jasa beliau diberikan pahala yang berlipat ganda di sisi Allah SWT dan beliau di masukan kedalam surga atas perjuangannya,"katanya. (rel/bs)