 |
Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat memaparkan evaluasi pelaksanaan vaksinasi Sumbar pada Rapat Forkopimda Provinsi Sumbar bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Auditorium Gubernuran, Rabu (3/11/2021). |
Vaksinasi Terpusat Meningkatkan Capaian Vaksinasi
Sumbar Lebih Cepat
Padang,--Capaian vaksinasi di Provinsi Sumatera Barat terus
mengalami peningkatan. Saat ini persentase capaian vaksinasi tahap 1 di Sumbar sudah
diangka 37,44 persen. Vaksinasi massal di
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang digencarkan mendorong kenaikan
signifikan capaian vaksinasi di Sumbar.
Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat masih mengandalkan vaksinasi terpusat di provinsi maupun
kabupaten/kota. Pelaksanaan vaksinasi terpusat ini dinilai cukup efektif untuk
meningkatkan jumlah masyarakat yang mendapatkan vaksinasi. Sehingga berdampak
terhadap capaian vaksinasi di Sumbar terus meningkat.
“Pada 30 Oktober 2021 kita lakukan gerakan Sumbar Sadar
Vaksin (Sumdarsin) yang dilakukan serentak di 19 kabupaten/kota di Sumbar
dengan target 100 ribu orang, tercapai 105 ribu lebih," kata Gubernur
Sumbar, Mahyeldi saat memaparkan evaluasi pelaksanaan vaksinasi Sumbar pada Rapat
Forkopimda Provinsi Sumbar bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Auditorium Gubernuran, Rabu
(3/11/2021).
Ia mengatakan, selain gerakan vaksinasi yang diinisiasi
Forkopimda di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, vaksinasi terpusat juga
digelar oleh berbagai pihak seperti universitas hingga partai politik. Saat ini
posisi vaksinasi Sumbar untuk dosis I sudah naik signifikan. Dari awalnya
peringkat dua dari bawah, sekarang sudah naik tujuh tangga dengan capaian 37,44
persen dari sasaran 4,4 juta.
“Namun untuk vaksinasi tahap II, kita di Sumbar masih
relatif rendah 17,51 persen. Sehingga ni menjadi perhatian serius untuk
peningkatannya ke depan,” jelasnya.
Ia menyampaikan, berdasarkan persentase capaian vaksinasi di
kabupaten/kota, terjadi peningkatan capaian vaksinasi signifikan di sejumlah. Diantaranya di Kota Padangpanjang,
Bukittinggi, Sawahlunto dan Kota Padang. Bahkan untuk Padangpanjang, capaian
sudah mencapai 79.95 persen sehingga masuk pada PPKM level I.
“Sementara daerah yang capaiannya masih rendah diantaranya
Agam, Padangpariaman, Pesisir Selatan, Tanahdatar dan Mentawai. Ini akan kita
dorong dilakukan penguatan bersama Forkopimda," katanya.
Sementara untuk antisipasi Natal dan Tahun Baru, Pemprov
Sumbar berharap seluruh pemangku kepentingan bisa menjaga kondisi penyebaran Covid-19 yang sudah terkendali ini.
Bupati dan wali kota juga telah disurati untuk mewajibkan syarat vaksin untuk
wisatawan yang ingin masuk ke objek wisata.
“ Sumbar sudah punya
Perda Nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru, tinggal penerapan dan
pengawasan pelaksanaan agar masyarakat selalu patuh dan meningkatkan kedisiplinan
prokes sehingga membantu dalam
percepatan penganganan Covid-19, dan mencegah kembali terjadinya lonjakan kasus
Covid-19 yang saat ini telah menurun
drastis di Sumbar,” jelasnya. (bs)
 |
Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat memaparkan evaluasi pelaksanaan vaksinasi Sumbar pada Rapat Forkopimda Provinsi Sumbar bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Auditorium Gubernuran, Rabu (3/11/2021). |
Vaksinasi Terpusat Meningkatkan Capaian Vaksinasi
Sumbar Lebih Cepat
Padang,--Capaian vaksinasi di Provinsi Sumatera Barat terus
mengalami peningkatan. Saat ini persentase capaian vaksinasi tahap 1 di Sumbar sudah
diangka 37,44 persen. Vaksinasi massal di
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang digencarkan mendorong kenaikan
signifikan capaian vaksinasi di Sumbar.
Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat masih mengandalkan vaksinasi terpusat di provinsi maupun
kabupaten/kota. Pelaksanaan vaksinasi terpusat ini dinilai cukup efektif untuk
meningkatkan jumlah masyarakat yang mendapatkan vaksinasi. Sehingga berdampak
terhadap capaian vaksinasi di Sumbar terus meningkat.
“Pada 30 Oktober 2021 kita lakukan gerakan Sumbar Sadar
Vaksin (Sumdarsin) yang dilakukan serentak di 19 kabupaten/kota di Sumbar
dengan target 100 ribu orang, tercapai 105 ribu lebih," kata Gubernur
Sumbar, Mahyeldi saat memaparkan evaluasi pelaksanaan vaksinasi Sumbar pada Rapat
Forkopimda Provinsi Sumbar bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Auditorium Gubernuran, Rabu
(3/11/2021).
Ia mengatakan, selain gerakan vaksinasi yang diinisiasi
Forkopimda di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, vaksinasi terpusat juga
digelar oleh berbagai pihak seperti universitas hingga partai politik. Saat ini
posisi vaksinasi Sumbar untuk dosis I sudah naik signifikan. Dari awalnya
peringkat dua dari bawah, sekarang sudah naik tujuh tangga dengan capaian 37,44
persen dari sasaran 4,4 juta.
“Namun untuk vaksinasi tahap II, kita di Sumbar masih
relatif rendah 17,51 persen. Sehingga ni menjadi perhatian serius untuk
peningkatannya ke depan,” jelasnya.
Ia menyampaikan, berdasarkan persentase capaian vaksinasi di
kabupaten/kota, terjadi peningkatan capaian vaksinasi signifikan di sejumlah. Diantaranya di Kota Padangpanjang,
Bukittinggi, Sawahlunto dan Kota Padang. Bahkan untuk Padangpanjang, capaian
sudah mencapai 79.95 persen sehingga masuk pada PPKM level I.
“Sementara daerah yang capaiannya masih rendah diantaranya
Agam, Padangpariaman, Pesisir Selatan, Tanahdatar dan Mentawai. Ini akan kita
dorong dilakukan penguatan bersama Forkopimda," katanya.
Sementara untuk antisipasi Natal dan Tahun Baru, Pemprov
Sumbar berharap seluruh pemangku kepentingan bisa menjaga kondisi penyebaran Covid-19 yang sudah terkendali ini.
Bupati dan wali kota juga telah disurati untuk mewajibkan syarat vaksin untuk
wisatawan yang ingin masuk ke objek wisata.
“ Sumbar sudah punya
Perda Nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru, tinggal penerapan dan
pengawasan pelaksanaan agar masyarakat selalu patuh dan meningkatkan kedisiplinan
prokes sehingga membantu dalam
percepatan penganganan Covid-19, dan mencegah kembali terjadinya lonjakan kasus
Covid-19 yang saat ini telah menurun
drastis di Sumbar,” jelasnya. (bs)