Peluncuran penyalurkan beras bantuan cadangan pangan pemerintah tahun 2024 di Sumbar , di Kantor Camat Pauh, Senin (29/1). (ist) |
Padang,-- Perum Bulog Divre Sumatera Barat meluncurkan
penyalurkan beras bantuan cadangan pangan pemerintah tahun 2024 di Sumbar , di
Kantor Camat Pauh, Senin (29/1). Dalam
kegiatan ini bantuan diserahkan kepada 48 orang perwakilan penerima.
Beras bantuan cadangan pangan pemerintah untuk alokasi
Januari sampai Juni ini dibagikan kepada
393.913 kelompok penerima bantuan (KPM) di 19 kabupaten/kota, dengan
setiap penerima mendapatkan beras 10 kg.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumbar Sri Muniati mengatakan,
Bulog mendapatkan penugasan pemerintah menyalurkan bantuan beras dari Badan
Pangan Nasional (Bapanas).
“Bantuan ini disalurkan untuk enam alokasi, dibagi dua tahap
secara tiga bulan, tahap pertama Januari, Februari, Maret, dan tahap kedua
untuk April, Mei dan Juni,” ujarnya saat peluncuran penyaluran bantuan cadangan
pangan pemerintah di kantor Camat Pauh, Senin (29/1))
Ia mengatakan, apabila tidak ada kondisi khusus, bantuan
pangan beras diberikan setiap bulan sekali sebanyak 10 kg.
“Masing-masing penerima bantuan pangan ini mendapatkan 10 kg per bulan. Sehingga selama enam bulan ini akan menerima 60 kg,” terangnya.
Ia mengatakan, sebelumnya Bulog Sumbar sudah menyalurkan
bantuan serupa di tiga daerah lain, yaitu Agam, Bukittinggi, dan Pasaman.
“Pada Senin ini merupakan penyaluran bantuan untuk Padang
dan Pesisir Selatan,” jelasnya.
“Penyaluran beras bantuan pangan ini juga akan disalurkan ke
kabupaten kota lainnya oleh Kantor Pos ke masing-masing kelurahan,” tambahnya.
Ia menyampaikan, di Kota Padang, Bulog menyalurkan 459,08
ton beras untuk 45.908 keluarga penerima manfaat. Jumlah itu meliputi 11
kecamatan dimulai di Kecamatan Pauh, terus ke seluruh kecamatan.
“Kami jadwalkan selesai 6 Februari 2024 sehingga sebelum
pemilu, masyarakat di Kota Padang yang membutuhkan dan terdampak atas kenaikan
harga beras sudah mendapatkan,” ungkapnya.
Ia mengatakan bantuan pangan beras tersebut menyasar KPM
yang masuk dalam data percepatan
penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) milik Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
“Penerima bantuan beras dari pemerintah itu merupakan
keluarga tidak mampu,” sebutnya.
Ia menuturkan, tujuan dari program bantuan pangan ini, untuk
membantu mengurangi beban biaya belanja bahan pokok penerima dan menangani
kemiskinan ekstrem.
“Selain itu, bantuan ini juga diharapkan bisa berkontribusi
mengurangi tekanan harga beras dan mengendalikan laju inflasi,” terangnya.
Sementara itu, Camat Pauh Roni mengatakan bantuan cadangan
pangan berupa beras ini disalurkan untuk 9 kelurahan di Pauh, dengan jumlah
penerima 3.282 kelompok penerima manfaat (KPM).
“Beras ini sangat penting untuk membantu memenuhi kebutuhan
masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah
untuk tahun 2024,” ujarnya.
Ia berharap bantuan dari pemerintah ini bisa secara efektif
turut menekankan inflasi pangan khususnya harga beras.
“Kita minta para Lurah dan pihak terkait sama-sama mendukung
dan menyukseskan penyaluran bantuan pangan beras pemerintah tahun 2024,”
harapnya. (bs)