Puncak Labuang memiliki beragam potensi alam yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata. |
Padang--Puncak Labuang, kawasan perbukitan di Kelurahan Limau Manih, Kecamatan Pauh ini berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Padang. Berada di daerah ketinggian, berhawa sejuk dan memiliki beragam potensi alam yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata.
Meskipun berada jauh dari daerah pusat Kota Padang, namun untuk akses menuju kawasan ini dapat dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Telah ada tempat parkir kendaraan bagi pengunjung untuk melanjutkan aktivitas outdoor di Puncak Labuang.
Jalannya telah ada yang dibeton, namun pada beberapa titik masih berupa jalan tanah. Tumpukan pasir, dan kerikil terlihat di beberapa titik, setiap Minggu puluhan peladang sekitar rutin melakukan gotong royong pengecoran jalan. Untuk memperlancar akses dan menggarap lahan yang berisi beragam tanaman produktif.
Beberapa tahun belakangan, Puncak Labuang, bukan hanya tempat bagi ratusan peladang beraktivitas, tapi juga mulai didatangi pengunjung untuk hiking dan menghabiskan waktu akhir pekan. Selain bisa menikmati pemandangan alam yang indah dan udara segar. Banyak objek wisata menarik yang masih alami yang bisa dikunjungi.
Saat ini, kawasan Puncak Labuang di Kelurahan Limau Manih, Kecamatan Pauh ini tengah dalam rencana pengembangan destinasi wisata dengan melibatkan banyak pihak, dengan adanya berkolaborasi tersebut akan mempercepat terwujudnya tempat wisata yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat sekitar.
Bagi yang ingin menggunakan kendaraan umum, Trans Padang ataupun kendaraan angkutan kota (angkot) Lurus jurusan Kampus Unand-Pasar Raya Padang, dapat menjadi transportasi menuju Puncak Labuang. Jaraknya dari Politeknik Negeri Padang atau dari kawasan tempat pelatihan mahasiswa Fakultas Pertanian Unand sangat dekat.
Setelah melewati kawasan pertanian Unand, dan beberapa peladangan masyarakat sekitar, sebelum pertigaan ke kanan menuju Check Dam di Segmen Hulu Batang Kuranji Limau Manis ada jalan lurus yang menjadi jalan utama menuju Puncak Labuang.
Sekitar 20 meter, sebelah kiri terlihat pertigaan jalan yang mengarah menuju Puncak Labuang. Tak sampai 1 kilometer perjalanan, pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya di Surau Nur Jannah di Kayu Banyak Urek, lokasi ini menjadi rest area bagi mereka yang berkunjung ke Puncak Labuang untuk menikmati destinasi wisata yang ada.
Pembangunan jalan beton ke Puncak Labuang. |
Di kawasan Puncak Labuang ini terdapat arena camping atau glammbing, tempat hiking, sepeda trail, Sarasah Rimbo Takorong, Sarasah Uwak, Batu Goa Sarang Awa, dan destinasi lainnya. Untuk jarak ke masing-masing objek juga tak terlalu jauh.
Ketua Forum Nagari Limau Manih, Zulimarni mengatakan beberapa waktu yang lalu telah dilakukan pertemuan dengan Politeknik Negeri Padang, Dinas Kehutanan Sumbar dan PT Semen Padang. Banyak hal dibahas sebagai bentuk dukungan membantu agar destinasi wisata ini dapat dikemas untuk kenyamanan pengunjung dan tetap menjaga kelestarian alam.
Ia menyampaikan, kontribusi dari Semen Padang dalam percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur penunjang di Puncak Labuang sangat membantu dalam pengembangan destinasi wisata. Begitu juga dalam sejumlah program kegiatan yang dilaksanakan forum nagari, selama ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari PT Semen Padang.
“Kita mendapatkan bantuan semen 100 zak setiap pekannya dari pihak Semen Padang untuk pembangunan jalan di Puncak Labuang, sementara pasir dan kerikilnya dari check dam yang berada tak jauh dari kawasan ini. Gotong royong peladang dilakukan setiap Minggu,” jelas Zulimarni saat ditemui beberapa hari yang lalu.
Keberadaan jalan tentunya semakin mempermudah akses para peladang ke masing-masing area perkebunannya di sekitar Puncak Labuang. Jika destinasi wisata ini makin berkembang, mereka para peladang dan masyarakat sekitar bisa ikut terlibat dalam berbagai usaha yang diselaraskan dengan pengelolaan wisata Puncak Labuang. Hal ini juga akan berdampak terhadap kemajuan perekonomian masyakarat di Kenagarian Limau Manih.
Destinasi wisata di kawasan Puncak Labuang di Kelurahan Limau Manih, Kecamatan Pauh terus dikembangkan. |
Selain dengan PT Semen Padang, pihak Politeknik Negeri Padang (PNP) juga sangat mendukung pengembangan apalagi mereka memiliki program studi Usaha Perjalanan Wisata. Sebelumnya sempat dibahas terkait penyiapan website dan bagaimana desain destinasi wisata Puncak Labuang ini bisa semakin berkembang.
“Ini yang sedang kita coba komunikasikan lebih lanjut, termasuk juga kerjasama lainnya yang bisa dilaksanakan untuk pengembangan destinasi wisata Puncak Labuang,” terangnya.
Ia menyebutkan, sebelum Forum Nagari Limau Manih masuk dalam pengelolaan Puncak Labuang pada pertengahan 2023 lalu, para peladang sekitar telah melakukan pembukaan jalan dengan gotongroyong secara swadaya untuk mempermudah akses kendaraan roda dua.
“Jalan yang telah ada tersebut bertahap dilakukan pengecoran mulai November 2023. Setiap minggu selalu ramai para peladang yang terlibat dalam gotongroyong jalan tersebut. Semoga pada Maret ini jalan sepanjang 2 kilometer yang dilakukan pengecoran bisa selesai, diharapkan nantinya juga dapat terkoneksi ke peladangan masyarakat,” jelasnya.
Rencananya untuk akses ke destinasi Sarasah Rimbo Takorong, Sarasah Uwak, Batu Goa Sarang Awa yang berada tak jauh dari lokasi parkir kendaraan, pengelola menyediakan kendaraan roda dua atau pengunjung dapat berjalan kaki dengan menyusuri jalan beton.
“Ini yang coba sedang kita rancang. Sekarang telah ada dua wc dan Musalla Surau Nur Jannah di Kayu Banyak Urek, mungkin ke depannya ini bisa ditambah lagi jumlahnya. Di lokasi ini juga ada rest area bagi pengunjung dan dekat dengan lokasi arena camping,” terangnya.
Puncak Labuang juga memiliki jalur sepeda ekstrem, bahkan pada iven Siti Nurbaya yang dilaksanakan Pemko Padang tahun 2022 lalu pernah dijadikan lokasi start dari kegiatan bersepeda kelas internasional tersebut. Sepeda trail ini juga menjadi pasar pengunjung di Puncak Labuang.
Sebelumnya, saat momen liburan atau jelang akhir tahun ajaran sekolah banyak yang datang berkunjung untuk Camping atau Hiking di lokasi tersebut. Sebab, informasi yang ia peroleh SMA wajib camping di akhir tahun, tentu Puncak Labuang bisa menjadi salah satu lokasi pilihannya.
Selain melengkapi fasilitas sarana penunjang lainnya, Zulimarni menyebutkan potensinya sumber air yang ada di sekitar lokasi bisa dibangun nantinya kolam renang. Ini untuk menarik kunjungan ke kawasan destinasi wisata Puncak Labuang. Begitu juga dengan tempat clumbing dan potensi-potensi lainnya.
“Disini juga ada Universitas Andalas dan Politeknik Negeri Padang. Kita melihat, setiap tahun ada studi tour atau kunjungan beberapa sekolah ke dua kampus tersebut. Ini juga peluang yang bisa dikolaborasikan, dalam rangkaian kunjungan ini mereka juga berdarmawisata ke destinasi Puncak Labuang,” terangnya.
Zulimarni menyampaikan dalam meningkatkan kunjungan destinasi wisata Puncak Labuang, juga tengah dirancang berupa paket perjalanan wisata. Bentuknya melalui studi tour atau darmawisata. Potensi yang ada di Puncak Labuang bisa dikemas dengan potensi lainnya, baik wisata alam, ataupun wisata budaya.
“Setelah menikmati keindahan alamnya Puncak Labuang siangnya, dan beberapa aktivitas outdoor lainnya termasuk juga arung jeram di Check Dam. Pengunjung juga melihat atau belajar usaha jamur, serta aktifitas pertanian tradisional di Limau Manih,” ungkapnya.
“Karena ada banyak usaha jamur dari masyarakat yang tersebar di beberapa lokasi di Kelurahan Limau Manis yang dibina Forum Nagari, produk olahan jamur tersebut bisa nantinya menjadi kuriner yang dapat ditemui di lokasi wisata Puncak Labuang ini. Begitu juga dengan produk UKM lainnya, serta produk perkebunan seperti pisang, manggis atau durian yang ada di daerah ini,” tambahnya.
Dalam kunjungan darmawisata ini, pengunjung dapat menginap di rumah gadang milik masyarakat yang ada di Limau Manih. Untuk membantu peremajaan rumah gadang yang ada, akan menggandeng Balai Pelestarian Budaya.
“Dalam kegiatan pengembangan Puncak Labuang, kita berharap dukungan semua pihak untuk berkolaborasi. Tujuan pengembangan destinasi wisata Puncak Labuang ini adalah untuk mengurangi rumah tangga miskin dan mempekerjakan para remaja usia produktif, serta meningkatkan perekonomian masyarakat terutama para peladang di daerah ini,” pungkasnya. (bs)