![]() |
Poto bersama saat bedah buku “Untuk Kedjajaan Bangsa" Karya Para Profesor Universitas Andalas” di Perpustakaan UNAND, Selasa (23/9) |
Padang – Universitas Andalas (UNAND) menggelar bedah buku “Untuk Kedjajaan Bangsa: Karya Para Profesor Universitas Andalas” di Perpustakaan UNAND, Selasa (23/9). Buku ini memuat gagasan multidisiplin dari 49 guru besar UNAND, yang diharapkan menjadi sumbangsih nyata bagi pembangunan bangsa.
Kegiatan ini menghadirkan para akademisi lintas bidang, mulai dari sains dan teknologi, kesehatan, hingga sosial humaniora. Bedah buku tersebut juga menjadi momentum penting bagi UNAND dalam mempertegas perannya sebagai kampus riset yang memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat dan negara.
Wakil Rektor I UNAND, Prof. Sukri Arief, menegaskan bahwa karya tulis seorang guru besar merupakan puncak pengabdian akademik. Karena itu, buku ini tidak boleh sekadar menjadi koleksi perpustakaan, tetapi harus diimplementasikan dan dimanfaatkan secara nyata.
“Buku ini adalah salah satu bentuk kontribusi tertinggi seorang guru besar. Kita ingin karya ini hidup, dibaca, dipelajari, dan memberi manfaat, baik untuk mahasiswa maupun masyarakat luas,” ujarnya.
Prof. Sukri menjelaskan bahwa UNAND telah memiliki UNAND Press sebagai wadah penerbitan karya dosen dan guru besar. Sejumlah karya sudah beredar melalui toko buku nasional seperti Gramedia, sehingga dapat diakses publik lebih luas.
“Tema-tema yang diangkat para guru besar sangat beragam, mulai dari manajemen sumber daya manusia, kesehatan, sains, teknologi, hingga sosial humaniora. Semuanya relevan dengan kebutuhan bangsa saat ini,” tambahnya.
Ia menekankan, langkah ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang mendorong perguruan tinggi menghasilkan karya aplikatif dan berdampak bagi masyarakat.
“Universitas Andalas ingin menunjukkan bahwa kontribusi guru besar tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga untuk masyarakat, bahkan bisa menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan publik,” pungkasnya.
![]() |
Wakil Rektor I UNAND, Prof. Sukri Arief saat menerima buku karya profesor UNAND yang diserahkan Prof Erfindri, disaksikan Ketua Dewan Profesor UNAND Prof Marlina |
Ketua Dewan Profesor UNAND, Prof. Marlina, menegaskan bahwa penerbitan buku Untuk Kedjajaan Bangsa merupakan wujud nyata tanggung jawab moral para guru besar untuk terus berkarya.
“Buku ini bukan sekadar kumpulan tulisan, tetapi representasi dari kontribusi pemikiran para guru besar UNAND untuk negeri. Tugas kami bukan hanya mengajar dan meneliti, tetapi juga menulis dan membagikan gagasan agar bisa menjadi referensi bagi mahasiswa, pembuat kebijakan, maupun masyarakat luas,” ujar Prof. Marlina.
Ia berharap buku tersebut tidak hanya menjadi pajangan di rak perpustakaan, tetapi benar-benar diimplementasikan dan dimanfaatkan. “Harapan kami, karya ini dapat menjadi inspirasi dan pedoman dalam merumuskan langkah-langkah pembangunan bangsa di masa depan,” tambahnya.
“Tema-tema yang diangkat para guru besar sangat beragam, mulai dari manajemen sumber daya manusia, kesehatan, sains, teknologi, hingga sosial humaniora. Semuanya relevan dengan kebutuhan bangsa saat ini,” tambahnya.
Selain itu, para guru besar UNAND juga menekankan pentingnya konsistensi dalam berkarya. Sesuai ketentuan, setiap guru besar wajib menghasilkan setidaknya satu buku dalam tiga tahun. Namun, dalam proyek kolektif seperti Demi Kedjajaan Bangsa, kolaborasi lintas disiplin justru memperkaya gagasan yang dihasilkan.
“Biasanya kita wajib menulis satu buku setiap tiga tahun. Tetapi dengan model kolaborasi ini, karya yang lahir lebih mendalam karena memadukan beragam latar belakang ilmu. Rencananya, tradisi ini akan dilanjutkan, dengan target tiga volume baru setiap tahunnya,” ungkap Prof Marlina salah satu guru besar yang terlibat dalam penulisan buku Untuk Kedjajaan Bangsa tersebut.
Ia menambahkan, keberlanjutan penerbitan buku ini akan memperkuat posisi UNAND sebagai perguruan tinggi yang konsisten menyuarakan gagasan untuk kejayaan bangsa.
"Kita berharap, karya para profesor UNAND ini dapat menjadi inspirasi dan pijakan dalam mewujudkan kejayaan bangsa," pungkasnya.